Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu ChatGPT, Chatbot Buatan OpenAI yang Ramai Digunakan

Kompas.com - Diperbarui 03/02/2023, 13:12 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - ChatGPT, tools chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) dari OpenAI, menjadi salah satu topik yang sedang ramai diperbincangan di media sosial Twitter.

ChatGPT ramai dibahas karena chatbot dengan kecerdasan buatan ini bisa menjawab berbagai pertanyaan secara luwes.

Luwes di sini maksudnya, ChatGPT bisa memahami konteks percakapan dan memberi teks jawaban sesuai konteks, sehingga tidak kaku layaknya robot.

Salah satunya adalah akun Twitter yang membahas ChatGPT dari OpenAI ini adalah @huedaya. Ia membuat sebuah thread (utas) tentang apa itu ChatGPT dengan beberapa uji coba yang dilakukan.

Salah satu percobaannya adalah memberikan beberapa pertanyaan dan meminta mengoreksi grammar atau tata bahasa Inggris dalam format list.

"ChatGPT juga berhasil menemukan beberapa kesalahan dalam penulisanku. Lengkap dengan alasan kesalahan," twit @huedaya dalam salah satu utasnya, ketika "menantang" ChatGPT untuk mengoreksi tata bahasa Inggris.

Baca juga: Kecerdasan Buatan Bisa Deteksi Covid-19 Lewat Suara Batuk

Beberapa pengguna Twitter juga membanding-bandingkan hasil ChatGPT dengan hasil pencarian Google.

"Google kelar! Coba membandingkan kualitas respons (antara Google dan ChatGPT)" twit salah seorang pengguna Twitter dengan akun @jdkelly.

Lantas, apa itu ChatGPT buatan OpenAI ini?

Apa itu ChatGPT?

ChatGPT adalah model bahasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang dikembangkan oleh OpenAI, perusahaan yang bergerak dalam pengembangan teknologi AI.

ChatGPT adalah chatbot yang dibuat berdasarkan GPT-3.5, sebuah model bahasa alami yang menggunakan proses pembelajaran deep learning.

Alami di sini dimaksudkan untuk gaya teks yang dihasilkan robot chat buatan OpenAI, mirip dengan gaya penulisan manusia secara natural, tidak kaku seperti mesin atau bot. Saking naturalnya, ChatGPT juga bisa diminta untuk membuat puisi.

Contoh puisi yang dibuat oleh ChatGPT.Kompas.com/Wahyunanda Kusuma Contoh puisi yang dibuat oleh ChatGPT.

Seperti chatbot pada umumnya, ChatGPT buatan OpenAI ini memungkinkan pengguna mengirim pertanyaan atau instruksi yang nantinya akan ditanggapi oleh ChatGPT.

Saat ini, ChatGPT juga telah mendukung Bahasa Indonesia, sehingga pengguna bisa mengajukan dan mendapat tanggapan dalam Bahasa Indonesia.

Menariknya, ChatGPT dari OpenAI dirancang untuk mengingat pertanyaan yang sudah pernah diajukan sebelumnya dan memiliki kemampuan untuk mengoreksi dirinya sendiri sesuai dengan feedback yang diberikan pengguna.

Akan tetapi, pertanyaan yang diajukin tidak boleh melampui batas. Sebab, ChatGPT juga dilatih untuk mengurangi pertanyaan tidak pantas dari pengguna.

Sejauh ini, OpenAI baru membuka bot untuk uji coba beta dan evaluasi. Sementara akses API baru akan hadir tahun depan.

Dengan akses API, pengembang bisa mengimplementasikan ChatGPT ke software mereka, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Indian Express, Senin (5/12/2022).

Baca juga: Viral Foto Avatar Lensa AI di Instagram, Begini Cara Gratis Bikinnya

ChatGPT tidak sempurna

OpenAI, perusahaan yang fokus pada teknologi AI, membangun  ChatGPT.Kompas.com/Wahyunanda Kusuma OpenAI, perusahaan yang fokus pada teknologi AI, membangun ChatGPT.

Meskipun banyak orang terkesima dengan hasil ChatGPT, namun, chatbot ini juga tidak sempurna. ChatGPT masih rentan memunculkan misinformasi dan bias. OpenAI memahami kekurangan ini dan menyantumkannya di blog.

"ChatGPT bisa saja menulis jawaban yang terdengar masuk akal, tetapi (bisa) salah atau tidak masuk akal," tulis OpenAI di blognya.

OpenAI mengatakan, ada beberapa tantangan untuk menyelesaikan masalah ini. Pertama, selama proses Reinforcement Learning (RL) saat ini tidak memiliki sumber kebenaran.

Untuk diketahui, ChatGPT ini menggunakan metode Reinforcement Learning from Human Feedback (RLHF), atau model pembelajaran machine learning yang memungkinkan software untuk mempelajari lingkungannya sesuai dengan feedback yang diberikan pengguna.

Baca juga: Microsoft PHK Puluhan Jurnalis, Diganti Kecerdasan Buatan

Tantangan kedua adalah melatih algoritma dengan hati-hati, justru bisa membuat mesin menolak pertanyaan yang dapat dijawab dengan benar.

Tantangan terakhir menurut OpenAI adalah jawaban ideal menurut bot bergantung pada apa yang telah dipelajari algoritma, bukan apa yang diketahui oleh manusia.

Jika penasaran ingin mencoba ChatGPT, bisa mengakses tautan berikut dan lanjutkan membuat akun terlebih dahulu. Setelah berhasil login, pilih menu Playground untuk mencoba memberikan pertanyaan atau intruksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com