Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Silicon Valley Bank Kolaps, Bos-bos Startup Teknologi Ketar-ketir

Kompas.com - 13/03/2023, 15:00 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Reuters

100.000 karyawan terancam

Pada Sabtu (11/3/2023) malam, lebih dari 3.500 CEO dan pendiri (founder) perusahaan yang mewakili sekitar 220.000 pekerja menandatangani petisi.

Petisi yang diinisiasi oleh startup inkubator yang berbasis di Amerika Serikat, Y Combinator, meminta Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan lainnya untuk mendukung deposan, sebab banyak dari startup skala kecil berisiko gagal menggaji karyawan dalam 30 hari ke depan. Petisi itu menyebutkan, hal tersebut bisa mengancam lebih dari 100.000 pekerjaan.

Petisi itu juga menganjurkan adanya "pengawasan peraturan yang lebih kuat dan persyaratan modal untuk bank regional" dan penyelidikan atas "penyimpangan atau salah urus" oleh eksekutif SVB, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Reuters, Senin (13/3/2023).

Nasib uang nasabah Silicon Valley Bank

Yang menjadi pertanyaan selanjutnya, bagaimana nasib uang nasabah SVB?

Sebagian besar bank diasuransikan oleh lembaga pemerintah bernama Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC). Rekening nasabah di Silicon Valley Bank juga diasuransikan oleh FDIC, tetapi hanya sampai 250.000 dollar AS (sekitar Rp 3,8 triliun).

Masalahnya, menurut laporan yang ada, sekitar 90 persen simpanan tidak diasuransikan pada Desember 2022. FDIC mengatakan "belum ditentukan" berapa banyak simpanan yang tidak diasuransikan ketika SVB ditutup.

Baca juga: Pasukan Siber Ukraina Klaim Lumpuhkan Bank Terbesar Kedua Rusia

Menanggapi kolapsnya SVB tersebut, FDIC telah membentuk Deposit Insurance National Bank of Santa Clara, bank penerima semua simpanan yang diasuransikan oleh Silicon Valley Bank sebelum bangkrut. Bank tersebut akan dibuka untuk nasabah SVB pada 13 Maret.

Nasabah yang simpanannya tidak diasuransikan oleh SVB akan mendapatkan dividen di muka dan mendapatkan sedikit sertifikat, tetapi itu bukan jaminan orang akan mendapatkan kembali semua uangnya.

Selanjutnya, FDIC akan menyita aset Silicon Valley Bank sebanyak-banyaknya. Lalu, mengevaluasi dan menjual aset SVB dalam beberapa minggu atau beberapa bulan ke depan. Hasil penjualan aset SVB akan diserahkan ke pemegang deposito alias deposan.

Menurut FDIC, Silicon Valley Bank memiliki total aset sekitar 209 miliar dollar AS (sekitar Rp 3.210,4 triliun) dan total simpanan 175 miliar dollar AS (setara Rp 2.688,1 triliun) pada akhir tahun lalu.

Skenario terbaik, ada perusahaan lain yang mau mengakuisisi Silicon Valley Bank. Hal ini memungkinkan pemegang deposito mendapatkan seluruh uang simpanannya. Namun, hal itu tak akan terjadi dalam sekejap alias membutuhkan waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com