Dikutip dari The Guardian, investasi dalam obligasi jangka panjang itu turut menjadi pemicu kebankrutan Silicon Valley Bank. Setahun belakangan, karena inflasi meningkat, The Fed akhirnya menaikkan suku bunga secara bertahap untuk menanggulangi laju inflasi.
Kenaikan suku bunga itu mengikis harga atau nilai obligasi SVB dan juga bank-bank lain. Pada saat yang sama, ketika suku bunga naik dan membuat aktivitas belanja turun, banyak pemodal ventura mulai berhenti memberikan pendanaan ke perusahaan teknologi.
Akibat dana seret itu, para perusahaan teknologi pun berbondong-bondong menarik deposito yang tersimpan di SVB untuk membayar biaya operasional. Untuk memenuhi kebutuhan itu, SVB idealnya harus memiliki uang tunai.
Lantaran telah digunakan untuk investasi dalam obligasi jangka panjang, SVB tak memiliki cukup banyak uang tunai. Akhirnya, mereka mulai menjual obligasi yang dimiliki senilai 21 21 miliar dollar AS atau setara Rp 323,9 triliun untuk mengatasi krisis modal.
Penjualan obligasi itu mengakibatkan kerugian setelah pajak sebesar 1,8 miliar dollar AS atau kira-kira Rp 27,7 triliun. Untuk menanggulangi kerugian itu, SVB berencana menjual saham baru senilai 2,25 miliar dollar AS atau sekitar Rp 34,7 triliun.
Pada 8 Maret lalu, SVB mengumumkan menjual saham senilai 1,75 miliar dollar AS (sekitar Rp 27 triliun). Sehari berikutnya, di 9 Maret, SVB meyakinkan nasabah bahwa uang mereka masih aman setelah aksi jual obligasi dan saham untuk meningkatkan modal.
Pengumuman dari SVB tersebut menimbulkan kepanikan dan memicu fenomena bank run, kondisi di mana nasabah menarik uangnya dari bank (dalam hal ini adalah SVB) dalam jumlah besar dan cepat.
Dikutip dari The Verge, bank run terjadi dalam kurung waktu 48 jam setelah aksi peningkatan modal diumumkan SVB pada 8 Maret. Perusahaan modal ventura Founders Fund milik Peter Thiel menjadi yang pertama yang menarik portofolio bernilai jutaan dollar AS dari SVB.
Baca juga: Shopee Indonesia Kembali Lakukan Pengurangan Karyawan untuk Efisiensi
Selanjutnya, banyak pemodal ventura atau investor yang mengikuti Founders Found, seperti Union Square Ventures dan Coatue Management. Selang dua hari setelah pengumuman tersebut, bank dengan total aset senilai sekitar 209 miliar dollar AS itu akhirnya ambruk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.