Beralih ke FBI, biro penyelidik tersebut baru melakukan investigasi yang serius pada 10 April, sehari setelah Bellingcat membagikan hasil temuannya.
Baca juga: Pentagon Terungkap Khawatir Perkembangan Artificial Intelligence
Menurut surat pernyataan kriminal FBI terhadap Teixeira, agen biro penyelidik tersebut mewawancarai salah satu anggota dari Thug Shaker Central dan menemukan bahwa dokumen tersebut sudah dibocorkan sejak Desember 2022.
Awalnya, Teixeira membeberkan rahasia negara lewat teks saja. Sebulan kemudian, pemuda ini mulai memposting gambar dokumen itu di server Discord-nya.
Pada akhirnya, sejumlah agen FBI menangkap Teixeira di kediamannya atas dugaan penghapusan, penyimpanan, dan pengiriman informasi rahasia pertahanan nasional yang tidak sah.
Dalam penangkapan ini, beberapa agen membawa senjata api karena sebelumnya sudah mendapatkan informasi bahwa Teixeira juga memiliki sejumlah senjata api di rumahnya.
Penangkapan Teixeira pun berlangsung tanpa insiden. Dalam postingan yang dibagikan oleh stasiun televisi WCVB-TV di Twitter, tampak Teixeira yang mengenakan celana merah dan sepatu bot, dituntun oleh sejumlah agen FBI.
BREAKING: Sky 5 was overhead as federal agents swarmed a Mass. home and detained a man amid the probe into leaked classified documents about the Ukraine war. https://t.co/5FCrFgz3QZ pic.twitter.com/cwdp4yWJLK
— WCVB-TV Boston (@WCVB) April 13, 2023
Jaksa Agung AS, Merrick Garland mengatakan Teixeira menghadapi dakwaan berdasarkan Undang-Undang Spionase (Espionage Act) tahun 1917.
Bila terbukti menyimpan dan mengirim informasi pertahanan nasional yang tidak sah, Teixeira diancam dengan hukuman penjara maksimal 10 tahun.
Selanjutnya, jika terbukti memindahkan atau menyimpan dokumen rahasia tanpa izin, Teixeira berpotensi mendapat hukuman kurungan maksimal 5 tahun.
Jadi, Teixeira secara keseluruhan menghadapi hukuman 15 tahun penjara apabila terbukti bersalah atas kedua pelanggaran tersebut.
Ancaman ini berbeda dengan hukuman ketika Undang-Undang Spionase yang pertama kali disahkan. Sebab, orang yang terbukti melanggar akan dipenjara maksimal 20 tahun dan dikenai denda hingga 10.000 dollar AS (sekitar Rp 148,4 juta) per tuduhan.
Baca juga: Diprotes, Google dan Pentagon Setop Proyek Militer
Saat itu pun, orang yang melakukan spionase pada masa perang dijatuhi hukuman mati. Hal ini terjadi pada pasangan Julius dan Ethel Rosenberg yang membocorkan rahasia nuklir AS kepada Uni Soviet pada 1953.
Nasib Teixeira baru akan ditentukan setelah menjalani proses sidang pengadilan yang dijadwalkan pada 19 April.
Yang jelas, Pentagon menegaskan bahwa kebocoran itu merupakan tindakan kriminal yang disengaja dan menimbulkan risiko keamanan nasional yang sangat serius, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Gizmodo, Rabu (19/4/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.