KOMPAS.com - Samsung dan Nokia merupakan dua nama besar yang identik dengan produk telepon genggam alias handphone (HP).
Hal itu bukan tanpa alasan. Samsung pertama kali merilis HP bikinannya pada 1988. Sejak 35 tahun yang lalu, Samsung masih konsisten meluncurkan deretan lini smartphone ke pasar. Bahkan, kini Samsung sukses menjadi salah satu vendor smartphone terbesar di dunia.
Sementara Nokia pernah menjadi raksasa ponsel dunia yang seakan tak akan pernah bisa dikalahkan pada tahun 1990-an hingga 2000-an awal.
Yang menarik, meski namanya besar sebagai vendor ponsel dan elektronik, ternyata produk pertama yang dibikin oleh Samsung dan Nokia bukanlah ponsel, melainkan produk rumah tangga.
Baca juga: Merunut Evolusi Teknologi lewat Museum Inovasi Samsung di Korea Selatan
Awalnya, Lee Byung-Chull mendirikan Samsung sebagai toko grosir. Kala itu, Samsung memulai bisnis dengan menjual dry noodle alias mi instan serta ikan dan sayur-mayur kering.
Bisnis Samsung tumbuh dan berkembang ke Seoul pada 1947. Lalu, pada 1950 perang Korea antar wilayah selatan dan utara pecah.
Setelah perang usai pada 1953, Samsung fokus pada pembangunan Korea, khususnya bidang industrialisasi.
Singkat cerita, Samsung mulai mengembangkan bisnis ke bidang bank komersial, tekstil, asuransi, ritel, bahkan industri kimia. Nah, pada 1969, Samsung pertama kali merambah ke industri lewat beberapa divisi di antaranya Samsung Electronics, Samsung Semiconductor & Telecommunications.
Pada saat itu juga, Samsung bekerja sama dengan perusahaan elektronik asal Jepang, Sanyo. Kolaborasi keduanya melahirkan televisi hitam-putih.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.