Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/05/2023, 13:30 WIB
Caroline Saskia,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Duo raksasa teknologi yaitu Apple dan Google, menjalin kerja sama untuk meningkatkan keamanan penggunanya.

Dalam pernyataan resminya kedua belah pihak mengatakan bahwa kerja sama tersebut ditujukan untuk mengatasi masalah penyalahgunaan perangkat Bluetooth yang kerap digunakan untuk melacak secara ilegal oleh para stalker.

Sebagaimana diketahui, Apple dan Google memang memiliki fitur pelacak perangkat "Find My". Dengan fitur ini, pengguna bisa mencari perangkat yang hilang.

Perangkat penanda seperti Apple AirTag juga menggunakan fitur ini. Namun, fitur ini kerap disalahgunakan untuk "menguntit" orang lain.

“Hari ini, Google dan Apple bersama mengajukan standar industri (baru) untuk membantu memerangi penyalanggunaan perangkat pelacakan lokasi Bluetooth yang tidak diinginkan,” ujar Google dalam blog resminya, Selasa (2/5/2023).

Baca juga: Perhatikan, Ini Tindakan yang Harus Dilakukan Saat Menemukan AirTag Asing Menguntit Kita

Standar baru tersebut mewajibkan para produsen alat pelacak untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan pelacakan lokasi yang dapat membahayakan pengguna.

Jadi, ketika pengguna mengalami pelacakan yang tidak diinginkan, alat pendeteksi harus mampu mendeteksi dan memperingatkan individu tersebut.

Standar yang kedua adalah produsen alat pelacak juga harus memberi petunjuk terkait cara mencari dan menonaktifkan perangkat kepada setiap pengguna.

Bagi yang belum familier, alat pelacakan yang umumnya dikomersialkan mengandalkan konektivitas Bluetooth.

Ketika alat tersebut dipasangkan ke sebuah barang, misal, tas, dompet, koper, dan sebagainya, pengguna bisa tahu titik lokasi dari barang yang ditempelkan alat pelacak.

Apabila barang tersebut hilang, pengguna bisa memanfaatkan fitur tersebut untuk melacak keberadaan barang hilang. Beberapa perangkat, seperti AirTag, bahkan memungkinkan pengguna mengeluarkan bunyi pada AirTag, guna mempercepat proses pencarian barang.

Dari gambaran di atas, fitur Bluetooth dan alat pelacakan pada dasarnya sangat bermanfaat untuk mempermudah pengguna mencari barang hilang. Kendati begitu, adanya celah keamanan dari produk tersebut mendorong kedua perusahaan mengusulkan standar yang baru.

“(Alat) pelacak Bluetooth telah menciptakan manfaat yang luar biasa bagi pengguna, tetapi (satu sisi) juga menimbulkan potensi pelacakan yang tidak diinginkan. Perlu tindakan di seluruh industri untuk menyelesaikannya,” ujar Vice President of Engineering for Android di Google, Dave Burke.

Burke juga menambahkan bahwa perangkat Android memiliki komitmen untuk terus melindungi pengguna dan bakal terus meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna lewat kolaborasi bersama industri lain.

“Android memiliki komitmen kuat untuk melindungi pengguna dan akan terus mengembangkan perlindungan, serta berkolaborasi bersama industri (teknologi) guna memerangi penyalahgunaan dari (alat) pelacakan Bluetooth,” tambah Burke.

Baca juga: AirTag dengan Baterai “Made in Indonesia” Bikin Turis Australia Kabur dari Bali, Ini Faktanya

Apple AirTagslashgear.com Apple AirTag

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com