KOMPAS.com - Nokia dan Blackberry pernah berjaya dan menjadi pilihan utama orang-orang ketika membeli ponsel. Sayangnya, kedua merek itu kini kalah saing dari merek ponsel lainnya seperti Samsung, Xiaomi, Apple, hingga Oppo.
Merek Nokia sendiri sebenarnya masih bisa dibilang eksis di pasar ponsel karena lisensi merek Nokia sudah dibeli oleh HMD Global dan hingga kini masih memproduksi smartphone berbasis Android.
Adapun Blackberry memilih hengkang dari bisnis ponsel dan fokus pada bisnis software.
Selain kedua merek tersebut, masih ada beberapa perusahaan yang menyerah dari bisnis smartphone. Apa saja? Berikut rinciannya.
Baca juga: Riset Counterpoint: Pasar Smartphone Dunia Lesu pada Awal 2023
Nokia cukup terseok-seok di bisnis smartphone. Perusahaan yang berbasis di Finlandia ini pernah menjual bisnis smartphone-nya ke Microsoft tahun 2013. Saat itu, Microsoft mengembangkan ponsel dengan merek Lumia. Namun kemudian merek Nokia dibeli lagi oleh pemilik aslinya pada tahun 2016.
Pada tahun yang sama, lisensi merek Nokia dibeli oleh HMD Global dengan hak lisensi eksklusif selama 10 tahun. HMD Global bertanggung jawab atas desain, penelitian dan pengembangan, pembuatan, penjualan hingga layanan purna jual perangkat bermerek Nokia.
Hingga kini HMD Global masih getol memproduksi ponsel Nokia dan dipasarkan di sejumlah negara termasuk Indonesia.
Baca juga: Studi Ungkap Kenapa Nokia Bangkrut
Blackberry memutuskan hengkang dari bisnis ponsel pada tahun 2016. Pasalnya, konsumen saat itu lebih memilih smartphone berlayar sentuh seperti ditawarkan Apple, Huawei hingga Samsung, ketimbang ponsel dengan tombol qwerty seperti milik Blackberry.
Blackberry sebenarnya beberapa kali mencoba peruntungan menghadirkan smartphone dengan layar sentuh, tetapi tak begitu menarik perhatian pengguna.
Lisensi merek ponsel Blackberry kemudian dibeli oleh vendor China, TCL. Adapun Blackberry mengalihkan fokusnya ke bisnis software.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.