Hal itu dilatarbelakangi faktor tantangan ekonomi makro dan upaya promosi yang tak sesuai harapan, serta minat konsumen yang bergeser, sebagaimana dikutip KompasTekno dari situs Counterpoint Research, Jumat (24/8/2023).
Menurut Counterpoint, peningkatan aktivitas belanja pada hari raya Idul Fitri di bulan April juga lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
Promosi seperti diskon harga, paket penawaran, serta skema cicilan dan tukar tambah gagal memberikan dampak yang diinginkan pada penjualan.
Baca juga: Smartphone di Eropa Wajib Pakai Baterai Lepas-Pasang, Ini Kelebihan dan Kekurangannya
Counterpoint melihat, pada kuartal II-2023 ini, minat beli konsumen bergeser ke perjalanan (traveling) dan untuk mengakomodasi kenaikan harga komoditas seperti bahan bakar, serta produk rumah tangga, dan pribadi.
Dalam penelitiannya, Counterpoint Research menghimpun data berdasarkan sell-in, atau penjualan barang dari produsen ke distributor.
Adapun untuk menghimpun data sell-in, Counterpoint menggunakan beragam sumber, seperti data global, laporan dari OEM (produsen peralatan asli), retail, dan sebagainya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.