Selain dalam hal keakuratan informasi, ChatGPT juga memiliki keterbatasan dalam menyajikan informasi dengan konteks peristiwa, waktu, atau kejadian terkini. ChatGPT tidak dapat memberikan informasi dengan konteks kejadian yang terjadi setelah 2021.
Keterbatasan yang berikutnya terletak pada pemahaman ChatGPT pada bahasa Indonesia. Dalam beberapa kasus, ChatGPT belum optimal memahami perintah dalam bahasa Indonesia.
CEO OpenAI Sam Altman pun mengungkapkan keinginannya untuk meningkat dukungan ChatGPT untuk bahasa Indonesia.
"Kami sangat ingin sekali meningkatkan dukungan ChatGPT untuk Bahasa Indonesia. Namun, kami butuh bantuan," kata Sam saat berbicara di panggung acara "Conversation with Sam Altman" di Jakarta Pusat, Rabu (14/6/2023).
Untuk meningkatkan kemampuan bahasa Indonesia, ChatGPT masih perlu dilatih. Sam mengharapkan Indonesia bisa membuat dataset dalam Bahasa Indonesia untuk melatih dan mengevaluasi model bahasa generasi selanjutnya.
"Saya pikir jika Indonesia dapat menyediakan kumpulan data (dataset) dan mengevaluasi bahasa, kami akan dengan senang hati menggunakannya dan memasukkannya ke dalam model GPT kami berikutnya," kata Sam.
Baca juga: 7 Tips Menggunakan Chat GPT buat Menyusun Skripsi, Bisa Bantu Cari Ide Judul
Sayangnya, menurut Sam, dataset itu sulit untuk tersedia dan digunakan perusahaannya. Oleh karena itu, harus ada kolaborasi untuk melatih ChatGPT untuk semakin baik, khususnya dalam Bahasa Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.