Untuk menyimpan S Pen, Samsung Tab S9 Ultra sebenarnya tidak memiliki kompartemen khusus.
Pengguna bisa menempelkan S Pen di area magnetis di bagian frame dekat kamera selfie. Dengan begitu, S Pen tidak mudah tercecer sekaligus masih gampang diraih saat menggunakan tablet.
Pengguna juga bisa menempelkan S Pen di area bermagnet berbentuk oval memanjang yang segaris dengan modul kamera belakang di punggung tablet. Di sana, pengguna bisa menempelkan sekaligus mengisi daya S Pen.
Jika ingin lebih aman, ada baiknya mempertimbangkan Book Cover yang menyediakan tempat untuk menyimpan S Pen.
Samsung Galaxy Tab S9 Ultra juga bisa disulap menjadi laptop. Hal ini berkat mode tampilan Samsung DeX dan aksesori Book Cover Keyboard.
KompasTekno sendiri lebih banyak menghabiskan waktu menggunakan perangkat ini dalam mode Samsung DeX. Mode DeX sendiri juga diaktifkan lewat menu Settings atau via ikon DeX di quick settings yang menyatu dengan area notifikasi.
Layaknya di laptop, deretan ikon aplikasi yang sedang berjalan akan ditampilkan di taskbar di sisi tengah bagian bawah. Lalu ada app drawer di pojok kiri bawah serta menu settings dan informasi waktu di pojok kanan layar.
Pengguna bisa leluasa berpindah-pindah antara mode tampilan DeX maupun antarmuka OneUI 5.1 standar.
Dalam kasus Book Cover Keyboard, kami hanya perlu mengaitkan konektor 3-pin khusus yang ada di bawah tablet dengan konektor yang ada pada Book Cover. Konektor ini terbuat dari magnet sehingga mudah untuk dipasang maupun dilepas.
Ketika sudah menyatu, kami bisa langsung menggunakan keyboard pada Book Cover Keyboard secara langsung, tanpa perlu menyetel pengaturan tambahan apapun.
Di bagian atas keyboard terdapat deretan tombol functions key yang dapat menjalankan berbagai macam fungsi maupun shortcut seperti pengaturan volume dan kecerahan layar, hingga menjalankan mode DeX.
Keyboard tersebut juga mendukung berbagai perintah lewat tombol shortcut layaknya di laptop. Misalnya, seperti "Command" + "panah ke kanan/kiri" untuk mengaktifkan fitur split screen, "Command" + "Shift" + "S" untuk melakukan screenshot layar, dan tombol shortcut lainnya.
Trackpad bawaan yang ada pada Book Cover Keyboard juga terasa nyaman saat digunakan. Trackpad ini sudah mendukung berbagai gestur seperti di laptop pada umumnya.
Misalnya, gestur dua jari ke atas dan ke bawah untuk menggulirkan layar ke atas dan ke bawah. Lalu gestur menarik dua jari (pinch) ke arah dalam atau ke arah luar untuk melakukan zoom out dan zoom in, serta gestur lainnya.
Bila tak ingin mengeluarkan Rp 4 juta untuk membeli Book Cover Keyboard, pengguna bisa menggunakan keyboard bluetooth lain untuk menunjang penggunaan tablet dalam tampilan desktop laptop pada mode Samsung DeX.
Jika diinginkan, bisa juga menyambungkan mouse secara nirkabel via Bluetooth atau dongle 2.4 GHz lewat port USB C.
Hal ini dikarenakan tablet ini memiliki fitur multitasking dan produktivitas yang serba ada, sehingga memudahkan pekerjaan pengguna.
Misalnya, tablet ini memiliki fitur split screen bawaan. Di Galaxy Tab S9 Ultra, dengan mode OneUI 5.1, fitur split screen memungkin pengguna untuk membuka tiga aplikasi secara bersamaan dalam satu layar.
Sementara dalam mode Samsung DeX, pengguna bisa membuka empat aplikasi sekaligus. Rasio split screen masing-masing jendela bisa diatur sesuai keinginan pengguna.
Tablet ini juga mendukung fitur jendela mengambang (floating window). Fitur ini memungkinkan pengguna membuka aplikasi di atas jendela split screen. Dengan begitu, semakin banyak aplikasi yang bisa dibuka secara bersamaan.
Sepengalaman KompasTekno, semua aplikasi yang sudah diunduh di tablet kompatibel untuk dibuka dalam fitur split screen. Mulai dari Galaxy Notes, YouTube, Google Chrome, media sosial (TikTok, Instagram, dll), Zoom, aplikasi kamera, Play Store, kalkulator, dan lainnya.
Namun, aplikasi video-on-demand seperti Netflix, HBO, Disney+, serta Instagram memang tidak bisa dibuka dalam tampilan split screen.
Dukungan split screen ini memudahkan kami untuk menyelesaikan pekerjaan atau mengerjakan beberapa aktivitas secara bersamaan. Selain itu, ini juga dapat menghemat waktu kami karena kami tidak perlu repot bolak-balik membuka jendela aplikasi yang tengah digunakan.
Di Samsung Tab S9 Ultra, kami bisa menulis artikel, sembari browsing internet dan membalas chat WhatsApp, sekaligus menghadiri virtual meeting di Zoom. Keempat aktivitas tersebut bisa dilakukan secara bersamaan dengan fitur split screen.
Caranya, pertama-tama, kami hanya perlu membuka membuka jendela Galaxy Notes. Selanjutnya, kami tinggal menggeser bilah aplikasi yang ada di sebelah kanan layar.
Lalu, kami hanya perlu menarik (drag) dan melepas (drop) aplikasi Chrome, WhatsApp, dan Zoom di layar, secara bergantian.
Meski membuka empat jendela sekaligus, kami tetap dapat melihat konten dengan nyaman. Hal ini dikarena Samsung Galaxy Tab S9 Ultra dibekali dengan layar yang sangat lega.
Salah satunya dengan fitur "continue on another app". Fitur ini membuat kami bisa dengan mudah melanjutkan pekerjaan di tablet Galaxy Tab S9 Ultra di ponsel Samsung Galaxy, atau sebaliknya.
Misalnya, kami bisa melakukan copy (salin) dan paste (tempel) antar-perangkat Samsung Galaxy, baik tablet maupun smartphone, bisa dilakukan hanya dengan satu klik.
Dengan fitur tersebut, kami tinggal menyalin tulisan yang diinginkan di ponsel Galaxy, lalu klik paste (tempel) di tablet Samsung Tab S9 Ultra, atau sebaliknya.
Ini sangat berguna ketika kami melakukan browsing di smartphone Samsung Galaxy, dan ingin melanjutkannya di tablet atau sebaliknya.
Pengguna hanya perlu mengaktifkan fitur "continue on another app" dengan cara buka "Settings" > "Advanced features" > geser toggle ke arah on untuk menyalakan "continue on another app".
Pengguna juga perlu memastikan bahwa Samsung Galaxy Tab S9 Ultra dan ponsel Galaxy miliknya terhubung dengan jaringan WiFi yang sama, menggunakan akun Samsung yang sama, dan mengaktifkan Bluetooth.
Pengguna ponsel Galaxy juga bisa memanfaatkan fitur Quick Share. Fitur ini memungkinkan pengguna mengirim berbagai file seperti foto, video, dokumen, dan lainnya ke tablet Samsung Galaxy S9 Ultra (atau sebaliknya) dalam hitungan detik.
Selain hemat waktu, fitur "continue on another app" dan Quick Share ini membuat kami tak usah repot-repot mengirim hasil salinan tulisan di smartphone Galaxy ke tablet Galaxy Tab S9 Ultra (atau sebaliknya) lewat platform lain, misal lewat WhatsApp, e-mail, atau Google Docs.
Menurut pengalaman kami, Galaxy Tab S9 Ultra juga mampu diandalkan untuk melakukan multitasking dengan nyaman, lancar, dan mulus. Hal itu berkat chipset terbaru dan tercanggih bikinan Qualcomm untuk saat ini, yaitu Snapdragon 8 Gen 2 for Galaxy (4nm).
Chipset tersebut dipasangkan dengan RAM 12 GB dan penyimpanan media sebesar 256 GB. Bila dirasa kurang, perangkat ini sudah dilengkapi fitur RAM Plus untuk mengekspansi kapasitas RAM dengan RAM virtual hingga 8 GB. Lalu penyimpanan media perangkat ini juga bisa ditambah hingga 1 TB menggunakan kartu microSD.
Saat pemakaian kurang lebih tiga minggu ini, kami mengandalkan Galaxy Tab S9 Ultra sebagai perangkat utama, hampir menggantikan laptop harian kami.
Misalnya, kami menggunakan tablet ini untuk penunjang kerja, seperti berselancar di internet, mendengarkan musik, serta menulis artikel selama 8 jam kerja.
Kami juga mengandalkan Samsung Tab S9 Ultra untuk mengedit konten video di aplikasi Capcut untuk keperluan media sosial KompasTekno.
Kami bisa mengedit video 1080p (Full HD) hingga resolusi 4K selama 4-6 jam. Namun, tablet ini bisa berjalan dengan lancar dan tidak panas, meski digunakan untuk mengedit video, men-download materi video, hingga menjalankan aplikasi lain secara bersamaan.
Kami juga mengandalkan Samsung Galaxy Tab S9 Ultra untuk mencari hiburan seperti maraton film/series di Netflix dan bermain game game populer, seperti Mobile Legends, Asphalt 9, hingga Genshin Impact.
Hasilnya, sejauh ini, performa Samsung Tab S9 Ultra terbilang mulus, cepat, tanpa frame drop. Selama penggunaan, kami belum pernah mengalami kondisi perangkat panas ataupun mengalami error yang mengharuskan kami untuk melakukan restart secara paksa.
Baca juga: Tablet Samsung Galaxy Tab S9 FE dan S9 FE Plus Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan
Menurut data di aplikasi benchmark Geekbench 6, Snapdragon 8 Gen 2 for Galaxy ini memiliki 8 inti yang terdiri dari 3 core dengan clock speed 2,02 GHz, 4 core dengan clock speed 2,8 GHz, serta 1 core dengan clock speed 3,36 GHz.
Untuk kinerja visual, CPU tersebut dipadukan dengan pengolah grafis (GPU) Adreno 740 yang memiliki kecepatan 719 MHz.
Lantas, seberapa tangguh kinerja tablet premium terbaru Samsung tersebut, terutama untuk model teratas Samsung Galaxy Tab S9 Ultra versi Indonesia?
Untuk mengetahui jawabannya, KompasTekno melakukan uji benchmark secara mandiri untuk melihat kemampuan Samsung Tab S9 Ultra.
Pengujiannya mengandalkan sejumlah aplikasi benchmark smartphone dan tablet populer, seperti AnTuTu versi 10, Geekbench 6, 3DMark, hingga PCMark.
Sebagai catatan, software GeekBench, PCMark, dan 3DMark menguji kinerja CPU perangkat. Sementara AnTuTu menguji performa CPU, GPU, dan RAM.
Dalam pengujian PCMark seperti gambar di atas, Samsung Galaxy Tab S9 Ultra 5G menghasilkan skor 49.801 poin untuk mode "Storage 2.0". Kemudian 15.790 poin untuk mode "Work 3.0". Angka ini tergolong cukup tinggi untuk sebuah perangkat tablet.
Untuk pengujian Geekbench 6, Samsung Galaxy Tab S9 Ultra mendapatkan skor 2.103 poin untuk pengujian CPU single-core, serta 5.588 poin untuk pengujian multi-core.
Adapun nilai benchmark tertinggi disumbang oleh kemampuan GPU dengan skor 600.425 poin dan kemampuan CPU sebesar 399.390 poin.
Terakhir, uji coba dilakukan dengan software 3DMark. Dalam pengujian mode "Wild Life", Samsung Tab S9 Ultra mendapatkan keterangan "your device is too powerfull for this test" (perangkat Anda terlalu kuat untuk tes ini).
Makanya, hasil tes hanya menunjukkan keterangan "Maxed out" (maksimal) tanpa ada skor angka yang ditampilkan. Adapun frame rate ponsel ini juga dikategorikan sebagai "Maxed out" (maksimal).
Namun, bila melihat keterangan hasil benchmark lebih lanjut, selama pengujian tablet ini memiliki frame rate dari 40-109 FPS.
Dari hasil pengujian tersebut, kinerja Samsung Tab S9 Ultra (Snapdragon 8 Gen 2 for Galaxy) hampir dua kali lipat lebih kencang dibandingkan pendahulunya, Galaxy Tab S8 Ultra (Snapdragon 8 Gen 1).
Sebelumnya, kami menyalakan fitur "Show refresh rate" untuk menunjukkan apakah game yang dimainkan sudah mendukung refresh rate 120 Hz atau belum. Demikian juga Game Booster yang aktif untuk memastikan performa maksimal.
Secara garis besar, Samsung Galaxy Tab S9 Ultra bisa dibilang sangat asyik dipakai untuk bermain game. Pengalaman bermain game di tablet seukuran laptop ini juga bisa dibilang cukup memuaskan, terutama dalam hal kinerja dan tampilan grafis.
Dengan area pandang 14,6 inci, layar tablet ini tentunya bisa menampilkan elemen visual yang lebih banyak dari smartphone dan tablet kebanyakan. Pengguna jadi lebih puas dan dimanjakan dengan tampilan visual game.
Dengan begitu, tampilan game akan semakin cantik, dan efek animasi yang ditampilkan game pun akan lebih memanjakan mata.
Biasanya, pengaturan grafis tertinggi di dalam suatu game dijuluki dengan pengaturan "rata kanan", artinya game bikinan Hoyoverse ini bisa dimainkan dengan pengaturan grafis rata kanan.
Ketika bermain Genshin Impact dengan pengaturan seperti ini (varian Galaxy Tab S9 Ultra yang kami pegang adalah RAM 12 GB dan storage 256 GB), frame rate yang didapat stabil di angka tertinggi 120 Hz.