Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau Mau Buat Chip Sendiri, Indonesia Harus Mulai Sekarang

Kompas.com - Diperbarui 15/11/2023, 08:44 WIB
Oik Yusuf,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memiliki gagasan Visi Indonesia Emas 2045 yang bercita-cita menjadikan Indonesia negara berdaulat, maju, adil, dan makmur pada dirgahayu ke-100 di tahun tersebut.

Ada sejumlah tantangan yang dihadapi, salah satunya kebutuhan untuk memproduksi semikonduktor alias chip mikroprosesor sendiri untuk mengurangi ketergantungan impor produk yang banyak digunakan di perangkat elektronik modern itu.

Terkait hal ini, Polytron selaku salah satu pabrikan elektronik asal Indonesia pekan lalu mengumumkan penandatanganan MoU kerja sama dengan IMEC untuk pengembangan sumber daya manusia dalam hal desain semikonduktor.

IMEC yang nama lengkapnya adalah Interuniversity Microelectronics Centre merupakan organisasi riset dan pengembangan di bidang nanoelektronik dan teknologi digital.

Institusi yang berbasis di Leuven, Belgia ini memiliki kemitraan dengan nama-nama besar di industri semikonduktor, termasuk TSMC, GlobalFoundries, dan Samsung Electronics.

Baca juga: Bikin Heboh! Polytron Luncurkan Monitor Gaming dengan Pengalaman Bermain Imersif

Lewat kerja sama dengan IMEC, Associate General Manager Business Development Polytron, Joegianto, mengatakan bahwa perusahaan berharap dapat mencetak talenta-talenta perancang chip semikonduktor dari Indonesia sesegera mungkin.

Sebab, menurut Joegianto, apabila Indonesia ingin mewujudkan cita-cita untuk membuat chip sendiri di dalam negeri, langkah awalnya, yakni menyiapkan SDM, harus dilakukan sekarang.

Dia mencontohkan TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company), perusahaan pabrikan semikonduktor terbesar di dunia yang kliennya termasuk Apple dan Qualcomm, yang disebutnya membutuhkan waktu beberapa dekade untuk membangun bisnis.

"Berarti kita, sampai 2045, sesuai visi Indonesia Emas itu, punya waktu sekitar 22 tahun," ujar Joegianto dalam sesi wawancara dengan sejumlah jurnalis di Jakarta, Selasa (14/11/2023).

Chip bakal jadi komoditi idola baru

Associate General Manager Business Development Polytron, JoegiantoPolytron Associate General Manager Business Development Polytron, Joegianto
Joegianto mengatakan, Polytron berinisiatif memulai kerja sama pengembangan SDM untuk desain semikonduktor lantaran menilai harus ada pihak yang lebih dulu terjun mencurahkan upaya dan perhatian agar industrinya bisa benar-benar berjalan.

Kemampuan merancang semikonduktor, lanjut dia, vital untuk Indonesia karena chip akan menjadi "the new oil" alias komoditi idola baru seiring dengan makin maraknya penggunaan gadget dan perangkat elektronik yang menggunakan produk teknologi tersebut.

"Kalau kita kuasai sekarang, 10 tahun lagi kita sudah being somebody. Daripada kita cuma mikir ini, 10 tahun dari sekarang baru dimulai," katanya.

Selain membantu mewujudkan cita-cita Indonesia membangun industri semikonduktor, ketersediaan SDM yang memiliki keahlian relevan nantinya juga akan menguntungkan Polytron selaku salah satu pemain di dalamnya.

Sebab, untuk sekarang, vendor elektronik Indonesia seperti Polytron disebutnya masih bergantung pada impor chip. Kalaupun ada pabrik, seperti di daerah Batam, sifatnya sebatas packaging alias merakit chip yang inti komponennya masih dikirimkan dari luar negeri.

"Karena Polytron mau tidak mau akan butuh (desainer chip) ke depannya. Sekarang ini kami masih harus beli chip," ujar Joegianto.

Empat poin MOU Polytron dan IMEC

Kemitraan strategis antara Polytron dan IMEC diharapkan bisa membuka pintu bagi pertukaran pengetahuan, peningkatan keterampilan, dan kolaborasi kedua pihak.

Lewat kerja sama ini, Polytron dan IMEC berkomitmen memberdayakan individu dan perusahaan Indonesia agar dapat berperan dalam lanskap semikonduktor global.

Baca juga: Pengalaman Membeli dan Memasang STB Polytron untuk Nonton Siaran TV Digital

"Penelitian dan sumber daya kelas dunia kami akan membantu dan melengkapi Indonesia dengan pengetahuan dan inovasi yang diperlukan," ujar Pre-Sales Technical Suppot Manager IMEC Luc Laeveren dalam keterangan tertulis.

Ada empat poin utama dalam MoU yang ditandatangani kedua pihak, selengkapnya sebagai berikut.

  1. Riset dan berbagi pengetahuan. Dalam hal ini IMEC akan berbagi penelitian dan keahlian mutakhirnya dalam desain chip semikonduktor, sehingga Polytron dapat menggunakan kesempatan ini sebagai pengembangan inovasi teknologinya.
  2. Pelatihan dan pengembangan. Dengan kegiatan lokakarya, seminar, dan program pelatihan kolaboratif yang akan diselenggarakan, maka dengan demikian dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan.
  3. Peluang belajar dan magang. IMEC akan memberikan kesempatan bagi pelajar dan profesional Indonesia untuk mendapatkan pengalaman langsung di fasilitas penelitian kelas dunia di Belgia.
  4. Mengembangkan proyek penelitian bersama. Kedua organisasi akan terlibat dalam proyek penelitian kolaboratif untuk mengatasi tantangan spesifik industri dan mendorong inovasi.

Ingin cetak ratusan desainer chip dari Indonesia

Menurut Joegianto, Polytron akan mendirikan yayasan untuk mewadahi realisasi kerja sama pengembangan SDM desainer chip di Indonesia tersebut.

Rencananya kegiatan foundation itu akan dimulai tahun depan setelah mendapat pengukuhan hukum dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Inisiatif ini diharapkan bisa menjaring calon desainer chip dari universitas-universitas top dengan jurusan engineering terkait, seperti Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh November, Binus University, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Indonesia.

Kebutuhan lain, seperti lokasi dan alat pendukung yang harganya mencapai miliaran rupiah, menurut Joegianto, turut diakomodir oleh Kementerian Perindustrian dengan menyediakan gedung PIDI (Pusat Industri Digital 4.0, Jakarta).

"Targetnya, dalam waktu 5 tahun kami bisa menelurkan 50 hingga 100 orang desainer chip," pungkas Joegianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com