Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ChatGPT Dipakai Bikin Program untuk Chatting dengan 5.000 Wanita di Tinder

Kompas.com - 19/02/2024, 08:00 WIB
Bill Clinten,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Pria asal Rusia bernama Aleksandr Zhadan (23 tahun) menggunakan chatbot bikinan OpenAI, ChatGPT untuk melakukan pendekatan dengan lebih dari 5.000 wanita di aplikasi kencan online populer Tinder.

Hal ini ia lakukan setelah membuat suatu program menggunakan ChatGPT yang dirancang sedemikian rupa supaya bisa menjawab berbagai pertanyaan wanita di Tinder yang ia kencani. Jawaban dari bot tersebut juga disesuakan dengan kepribadiannya.

Seperti diketahui, siapapun kini bisa membuat ChatGPT yang spesifik menggunakan GPT Builder. Nantinya, chatbot tersebut akan bisa diprogram untuk merespons pengguna sesuai dengan apa yang pembuatnya mau.

Kembali ke kisah Zhadan, pada awalnya, ia mengaku membuat program ChatGPT menggunakan model lawas GPT 2.0. Namun, ia mendapati bahwa chabot tersebut terlalu kaku untuk merespons berbagai pertanyaan wanita di Tinder.

Baca juga: Puji Headset AR Apple Vision Pro, Bos ChatGPT: Tercanggih sejak iPhone

Seiring berjalannya waktu, ia meningkatkan kemampuan program chatbot tersebut dengan model yang lebih mumpuni, seperti GPT-3, GPT-3.5, hingga GPT-4.

Setelah ditingkatkan, chatbot tersebut membantu Zhadan menyaring beberapa wanita, serta menjadwalkan kencan dengan sekitar 100 wanita. Akhirnya, pilihan mengerucut kepada satu wanita bernama Karina Vyalshakaeva.

Pada beberapa bulan kencan di Tinder, Karina sebenarnya masih berbicara dengan ChatGPT di Tinder sejak dipertemukan dan dinyatakan "cocok" oleh aplikasi tersebut pada Desember 2022 lalu.

Namun, setelah Zhadan merasa dekat dengan Karina, ia memutuskan untuk menghentikan aksi chatbot tersebut di Tinder supaya tidak berbicara dengan wanita lain. Sehingga, ia bisa fokus dengan Karina yang dipilih oleh ChatGPT.

Sesudah melakukan pendekatan secara intens selama beberapa bulan, Zhadan dan Karina akhirnya bertunangan, dan keduanya memutuskan untuk tinggal bersama sekitar 2023 lalu. Menariknya, lamaran Zhadan juga direkomendasikan oleh ChatGPT.

"Pada satu titik, program yang saya buat di Tinder mengatakan bahwa saya harus melamar Karina. Hal ini ia sarankan setelah Karina berkata bahwa ia ingin pergi ke sebuah pernikahan," kata Zhadan dalam sebuah wawancara.

"Namun, ChatGPT mengira bahwa Karina sepertinya ingin pergi ke pernikahannya sendiri. Saya lantas mengikuti saran ChatGPT dan melamar Karina, dan ia menerima lamaran saya," imbuh Zhadan.

Baca juga: Microsoft Rilis Langganan AI Copilot Pro, Harga seperti ChatGPT Plus

Karina baru tahu setelah beberapa bulan pacaran

Ilustrasi Karina dan Zhadan berbicara di atas kasur.Gizmodo Ilustrasi Karina dan Zhadan berbicara di atas kasur.

Pada awalnya, Karina belum tahu bahwa Zhadan menggunakan ChatGPT untuk mencari jodoh. Namun beberapa bulan setelah melakukan pendekatan dan pacaran, Karina diberi tahu hal tersebut oleh Zhadan.

Karina mengaku tak marah Zhadan berlaku seperti itu, namun ia kaget pacarnya bisa "segila" itu hanya untuk sekadar menemukan pasangan hidupnya.

"Dia menghabiskan banyak waktu untuk merancang dan mengotak-atik program ChatGPT di Tinder supaya sesuai dengan dirinya, dan saya rasa ini tidak apa-apa karena ia menggunakannya secara rasional," ujar Karina.

"Saya rasa yang terpenting saat ini adalah komunikasi kami di dunia nyata, dan hal ini berjalan dan terjalin sangat baik," tambah Karina.

Karina mengatakan bahwa ketika ia berbicara dengan "robot" yang ia anggap sebagai Zhadan di Tinder sewaktu pacaran, chatbot tersebut tidak bersikap aneh dan berlaku layaknya seperti seorang manusia.

Beberapa hal yang difokuskan ChatGPT kala itu, menurut Karina, adalah hal-hal yang disukai oleh pasangan, harapan ke depan, filosofi kehidupan masing-masing ketika menjalin suatu hubungan, dan lain sebagainya.

Karina pun menganggap hal ini biasa-biasa saja, hingga ia menjalin hubungan lebih serius dan akhirnya bertunangan dan hidup "satu atap" dengan Zhadan.

Saat ini, Karina bersyukur ia dipertemukan dengan Zhadan dengan bantuan ChatGPT, dan jika tidak ada chatbot tersebut, mungkin ia tak akan bertemu dengan Zhadan.

Ke depannya, Karina mengatakan akan terus memakai ChatGPT di dalam hidupnya, salah satunya adalah merencanakan pesta pernikahannya dengan Zhadan, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Gizmodo, Senin (19/2/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com