Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Gugat OpenAI karena Fokus Raup Profit

Kompas.com - 04/03/2024, 19:16 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Selain itu, GPT-4 juga disebut lebih pintar, akurat, kreatif, dan kini dapat merespons pertanyaan pengguna yang berasal dari sebuah gambar di ChatGPT.

OpenAI juga memiliki GPT-4 Turbo, model bahasa yang kini juga dihadirkan di Microsoft Copilot. Copilot merupakan chatbot berbasis AI milik Microsoft yang sebelumnya diberi nama “Bing Chat”.

Dengan mengadopsi GPT-4 Turbo, chatbot ini akan semakin pintar dalam memberi jawaban. Pernyataan yang dipaparkan semakin akurat, lengkap, dan lebih cepat.

OpenAI bantah tuduhan Elon Musk

Dalam sebuah memo, Chief Strategy Officer OpenAI Jason Kwon membantah tiga tuduhan dalam gugatan Elon Musk.

Hal pertama yang dibantah adalah tuduhan bahwa GPT-4 merupakan jenis AGI. Kwon mengatakan, model bahasa besar GPT-4 yang baru mampu menyelesaikan tugas-tugas kecil di banyak pekerjaan.

Menurut Kwon, rasio pekerjaan yang dilakukan oleh manusia dalam perekonomian masih sangat tinggi dibandingkan pekerjaan yang dilakukan oleh GPT-4. Ini mengindikasikan bahwa GPT-4 belum mengambil alih banyak pekerjaan manusia.

Pengembangan AGI memantik kekhawatiran karena tipe kecerdasan buatan ini mampu belajar aneka hal baru yang belum pernah dijumpai sebelumnya. AGI disebut juga benar-benar bisa mengerti proses pemecahan masalah, atau dengan kata lain dapat berpikir dengan proses mirip otak manusia.

Pengembangan AGI mengingatkan pada cerita film fiksi ilmiah "Terminator", di mana AI SkyNet yang mampu berpikir akhirnya menyadari keberadaan dirinya (self-aware), kemudian berbalik melawan dan membinasakan manusia penciptanya.

OpenAI diketahui tengah mengembangkan "kecerdasan buatan super" AGI, yakni Project Q* (dibaca Q-Star).

CEO OpenAI Sam Altman disebut getol mengupayakan pengembangan AGI oleh OpenAI, termasuk dengan menggunakan sumber daya komputasi dari investor terbesar OpenAI, Microsoft.

AGI Q-Star yang dikembangkan OpenAI kabarnya sudah sampai pada tahapan bisa memecahkan persoalan matematika, tapi kemampuannya baru setara siswa sekolah dasar.

Meskipun demikian, hal tersebut dianggap sudah memberikan terobosan besar dalam hal kemampuan reasoning dan kognitif dari AGI Q-Star. Nantinya, AGI digadang-gadang bisa melakukan pekerjaan sains seperti ilmuwan.

Potensi bahaya pengembangan AGI yang terlalu cepat dan kurang memperhatikan aspek keamanannya ini kabarnya menjadi salah satu poin warning dalam surat kepada direksi OpenAI, yang berujung pada pemecatan Altman.

Surat tersebut diduga dikirim oleh sejumlah peneliti OpenAI yang khawatir dengan pengembangan dan komersialisasi AGI tanpa pertimbangan matang untuk aspek keamanannya.

Altman sendiri menyadari bahaya dari pengembangan AI yang super pintar, termasuk risiko disalahgunakan hingga mengganggu tatanan masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com