Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagu-lagu Drake, Olivia Rodrigo, dan Taylor Swift Akhirnya Muncul Lagi di TikTok

Kompas.com - 06/05/2024, 19:00 WIB
Caroline Saskia,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber The Verge

Menurut laporan Variety, penyanyi berstatus miliarder ini mungkin telah membuat kesepakatan terpisah dengan TikTok karena Taylor memiliki master rekamannya.

Taylor Swift memang diketahui memiliki hak cipta di beberapa albumnya, bagian dari kesepakatan yang dicapainya dengan UMG ketika dia menandatangani kontrak dengan UMG pada 2018.

Hal ini memberi Taylor Swift kendali atas karyanya, termasuk di mana karyanya tersedia, tidak seperti artis UMG lainnya. Langkah ini adalah contoh lain dari kekuatan yang dimiliki Taylor Swift dengan musiknya.

Penyanyi kelahiran 1989 ini telah merekam ulang enam albumnya setelah haknya dijual ke perusahaan ekuitas swasta oleh Scooter Braun, seorang manajer musik berpengaruh yang berselisih dengannya mengenai katalog musiknya.

Menurut analis, kesepakatan Taylor Swift-TikTok ini kemungkinan besar tercapai untuk mempromosikan album baru "The Tortured Poets Department". Album studio ke-11 Taylor Swift ini sudah dirilis pada 19 April lalu.

Saat peluncuran, TikTok menjadi salah satu media sosial yang membuat promosi khusus album "The Tortured Poets Department" dengan merilis fitur khusus, seperti bingkai foto bertema album baru Taylor Swift.

Selain itu, platform TikTok juga telah menjadi "dunia" bagi Swifties, julukan para penggemar Taylor Swift. Di TikTok, Swifties gemar membuat/diskusi soal teori lagu Taytay, mengunggah momen konser Eras Tour, dan membuat tren viral lain dengan lagu Taylor Swift, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Business Insider, Rabu (17/4/2024).

Baca juga: Lagu-lagu Taylor Swift Kembali ke TikTok Setelah Hilang 2 Bulan

 

Kronologi perkara lisensi dan royalti

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, lenyapnya lagu Taylor Swift, Drake, dan Olivia Ridrigo dimulai sejak awal Februari 2024. Mulanya, perpanjangan negosiasi UMG dan TikTok tidak berjalan begitu lancar. Sebab, perjanjian tersebut tidak berakhir dengan kata sepakat. 

Alhasil, UMG selaku label musik pun menghapus deretan katalog musik artis-artisnya. Menurut laporan, faktor gagalnya perpanjangan lisensi UMG untuk TikTok meliputi pembayaran artis, AI generatif, dan keamanan online.

UMG sempat menuduh platform video milik ByteDance tersebut mencoba melakukan intimidasi agar UMG menerima “kesepakatan buruk”. 

Menurut Universal Music Group, dalam negosiasi, TikTok tidak menenangkan kekhawatiran pihaknya mengenai kompensasi yang pantas bagi artis dan penulis lagu dan perlindungan terhadap musik yang dihasilkan AI. 

TikTok juga dinilai belum bisa mencarikan solusi untuk kekhawatiran UMG soal keamanan online di platform, terutama melindungi artis dari "perkataan kebencian, kefanatikan, intimidasi, dan pelecehan". 

TikTok menanggapi dengan mengatakan bahwa ini merupakan suatu hal yang "menyedihkan dan mengecewakan" karena UMG telah "memilih untuk meninggalkan dukungan kuat dari TikTok dengan lebih dari satu miliar pengguna". 

Padahal menurut TikTok, platformnya menjadi sarana promosi dan penemuan gratis bagi artis. TikTok menuduh label Universal Music Group tersebut egois dan tidak mendahulukan kepentingan artis dan penulis lagu UMG. 

"Jelas sekali, tindakan Universal yang mementingkan diri sendiri bukanlah demi kepentingan artis, penulis lagu, dan penggemar," tulis TikTok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com