Dia mengatakan komputer modern kerap memperbaiki tulisan yang dia ketik.
Martin menggunakan sistem operasi kuno tersebut sejak 2011.
Berbicara di acara televisi Conan Selasa (13/5), dia menjelaskan bahwa dirinya menggunakan komputer lain yang lebih modern untuk mengakses internet.
Martin mengaku tak khawatir akan serangan vírus yang bisa menghapus datanya, karena dia punya ‘senjata rahasia’.
“Saya menyukainya. Sistem itu melakukan apa yang saya butuhkan, dan itu sudah cukup. Saya tidak butuh bantuan,” tambahnya.
‘Kuno’
Karena menulis novel fantasi dengan menggunakan banyak istilah asing, sistem koreksi otomatis seringkali mengubah tulisannya tanpa diminta.
Dalam sebuah blog pada 2011, dia mengatakan dirinya merupakan manusia abad 20, bukan abad 21.
Dia juga mengatakan dirinya seperti dinosaurus karena dalam periode 20 tahun, dia masih menggunakan sistem yang ketinggalan jaman untuk menulis.
Martin juga tidak menggunakan media sosial, seperti Facebook atau Twitter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.