Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemburu "Malware" ibarat Ahli Purba Teliti Relik Dinosaurus

Kompas.com - 06/07/2017, 17:01 WIB
Deliusno

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Kaspersky Lab menggelar konferensi keamanan bertajuk Palaeontology of Cybersecurity Conference pada Kamis (6/7/2017). Ajang yang dihadiri oleh wartawan dari wilayah Asia tersebut merupakan bagian dari Interpol World Congress 2017 yang diadakan di Suntec City, Singapura.

Palaeontologi sendiri sebenarnya terkait dengan ahli purba. Lantas, mengapa Kaspersky menambahkan "Palaeontology" di judul acara?

Palaeontologi sendiri merupakan studi yang mempelajari sejarah kehidupan Bumi dan tanaman, serta hewan purba. Pembelajaran itu biasanya dilakukan dengan meneliti fosil.

Menurut Vitaly Kamluk, Director Global Research and Analysis Team, APAC Kaspersky Lab, para ahli dari perusahaan memang berperan seperti menjadi ahli purba. Tim tersebut harus mencari jejak, rekonstruksi "artifak" dari malware, dan mencari jejak untuk menemukan pola dan pelaku serangan.

"Di saat para palaeontologis menggali sisa dari dinosaurus dan relik dari peradaban masa lalu dan menentukan potongan mana yang saling terhubung, ahli Kaspersky Lab menyelidiki serangan dengan mengumpulkan sampel-sampel dari malware untuk dianalisis, dibandingkan dan dibagikan dengan cyber-palaeontologis lainnya," kata Kamluk kepada para wartawan yang hadir di tempat acara, termasuk jurnalis KompasTekno, Deliusno.

Baca: Kaspersky Protes Antivirus Disebut Sudah Tamat

Dari hasil penelitian tersebut, "para ahli purba" Kaspersky nantinya bisa menemukan pola serangan dan cara mengatasinya. Dengan mencari "jejak" melalui malware yang ada, Kaspersky juga bisa menyelidiki siapa kira-kira pihak pelaku serangan.

Digelar di ajang Interpol World Congress 2017

Ajang Palaeontology of Cybersecurity Conference digelar langsung di acara Interpol World Congress 2017. Acara yang mempertemukan para ahli keamanan dari seluruh dunia, termasuk polisi internasional Interpol ini, digelar pada 5 hingga 7 Juli 2017.

Konferensi keamanan Kaspersky ini sengaja digelar sebagai jembatan kerja sama dengan perusahaan publik, termasuk Interpol.

"Harus ada komunikasi antara perusahaan private dan publik. Apa yang ingin kami bagi di konferensi hari ini akan menyediakan insight yang relevan dan berharga terhadap penyidikan investigasi kejahatan cyber dan resolusi yang akan memberikan nilai baik untuk komunitas di wilayah ini," ujar Stephan Neumeier, Managing Director of Kaspersky Lab Asia Pacific.

Dalam ajang Palaeontology of Cybersecurity Conference tersebut Kaspersky banyak mengajarkan hacker cara berburu malware. Kaspersky juga mengungkapkan beberapa laporan seputar serangan cyber yang marak terjadi di beberapa negara belakangan.

Turut hadir dalam acara, CEO Kaspersky, Eugene Kaspersky. Ia banyak memberikan pandangannya seputar dunia keamanan belakangan ini.

Baca: Kaspersky Tuding Microsoft Hapus Antivirus Lain di Windows 10

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rabbit R1, Gadget AI Unik dengan Desain Mirip Game Boy

Rabbit R1, Gadget AI Unik dengan Desain Mirip Game Boy

Gadget
Epic Games Bagi-bagi 3 Game Gratis, Ada Permainan Multiplayer 'Orcs Must Die! 3'

Epic Games Bagi-bagi 3 Game Gratis, Ada Permainan Multiplayer "Orcs Must Die! 3"

Game
Cara Membuat Kesimpulan Otomatis dengan Mudah buat Skripsi, Jurnal, dll

Cara Membuat Kesimpulan Otomatis dengan Mudah buat Skripsi, Jurnal, dll

e-Business
Akhirnya, Mirrorless Canon Bisa Pakai Lensa Sigma dan Tamron

Akhirnya, Mirrorless Canon Bisa Pakai Lensa Sigma dan Tamron

Gadget
'Honkai Star Rail' Bagi-bagi 1.600 Stellar Jade Gratis, Begini Cara Mendapatkannya

"Honkai Star Rail" Bagi-bagi 1.600 Stellar Jade Gratis, Begini Cara Mendapatkannya

Game
Kenapa WhatsApp Desktop Keluar Sendiri? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kenapa WhatsApp Desktop Keluar Sendiri? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Software
Setelah TikTok, Drone DJI Juga Terancam Dilarang di AS

Setelah TikTok, Drone DJI Juga Terancam Dilarang di AS

e-Business
2 Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Windows 11 dengan Mudah dan Cepat

2 Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Windows 11 dengan Mudah dan Cepat

Software
Komparasi: Spesifikasi Samsung Galaxy A05 Vs Galaxy A05s

Komparasi: Spesifikasi Samsung Galaxy A05 Vs Galaxy A05s

Gadget
Cara Menggunakan Privacy Extension for WhatsApp Web di Mozilla Firefox untuk Blur Chat

Cara Menggunakan Privacy Extension for WhatsApp Web di Mozilla Firefox untuk Blur Chat

Software
Apa Itu Fiber Optik? Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya

Apa Itu Fiber Optik? Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya

Hardware
Kenapa E-mail Hilang dari Kotak Masuk Gmail? Begini Cara Mengeceknya

Kenapa E-mail Hilang dari Kotak Masuk Gmail? Begini Cara Mengeceknya

Software
Akhirnya, Samsung Galaxy AI Sudah Bisa Bahasa Indonesia

Akhirnya, Samsung Galaxy AI Sudah Bisa Bahasa Indonesia

Software
Unik, Ada Mesin Gacha Berhadiah CPU Intel di Jepang

Unik, Ada Mesin Gacha Berhadiah CPU Intel di Jepang

Hardware
Bos Nvidia Serahkan Langsung Chip AI DGX H200 Pertama di Dunia ke CEO OpenAI

Bos Nvidia Serahkan Langsung Chip AI DGX H200 Pertama di Dunia ke CEO OpenAI

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com