Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Dituding Sebarkan Hoaks "Lockdown" di Amerika Serikat

Kompas.com - 25/04/2020, 08:21 WIB
Conney Stephanie,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pertengahan Maret lalu, warga Amerika Serikat sempat dibuat panik oleh beredarnya SMS dan posting media sosial yang menyatakan bahwa Presiden Donald Trump akan menerapkan lock down di seluruh negeri, terkait dengan pandemi Covid-19.

Pesan-pesan ini menyebar luas dalam hitungan hari, hingga kemudian National Security Council Gedung Putih (WHNSC) mengeluarkan bantahan lewat Twitter. "Rumor SMS tentang karantina nasional adalah kabar palsu. Tak ada lock down nasional," sebut @WHNSC.

Baca juga: Menara BTS di Inggris Dibakar Massa karena Hoaks Virus Corona

Belakangan, dinas-dinas intel di AS beranggapan bahwa agen rahasia China ikut menyebarkan pesan hoaks dimaksud. Caranya diduga mirip dengan yang umum digunakan troll dari Rusia, yakni membuat akun palsu di media sosial untuk menyebarkan pesan bohong ke warga AS.

Para warga ini kemudian akan terpancing dan ikut menyebar pesan tersebut. Makin lama pesan yang tersebar pun makin banyak dan meluas.

Agen-agen China itu, menurut keterangan sumber anonim dari dinas Intel AS kepada The New York Times, menggunakan aplikasi messaging yang terenkripsi sehingga jejak mereka dalam menyebar disinformasi di media sosial sukar dilacak.

Perang informasi

Kementerian Luar Negeri China pekan ini mengeluarkan tanggapan bahwa tudingan tersebut merupakan "omong kosong yang tak layak mendapat bantahan".

Baca juga: Bill Gates, Ramalan Jitu Wabah Virus, dan Vaksin Anti-corona

Secara terpisah, juru bicara kementerian Zhao Lijian berulang kali membantah tuduhan AS bahwa China sengaja menyebarkan informasi keliru dan tidak transparan selama pandemi Covid-19.

"Kami meminta AS agar menghentikan manipulasi politik, lalu membereskan rumah sendiri dan lebih fokus untuk memerangi epidemi serta memperbaiiki ekonomi," kata Zhao, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The New York Times, Sabtu (25/4/2020).

Selain perseteruan mereka dalam perdagangan, Amerika Serikat dan China sedang terlibat "perang informasi" terkait pandemi Covid-19.

Baca juga: Kelompok Hacker Serang China, Diduga Terkait Virus Corona

Presiden Donald Trump banyak dikritik di dalam negeri lantaran dipandang gagal mengantisipasi wabah virus corona yang sudah menghilangkan nyawa lebih dari 40.000 warga AS. 

Dia disinyalir berusaha mengalihkan perhatian ke China, seperti dengan memunculkan wacana bahwa virus corona merupakan senjata biologis yang tak sengaja terlepas.

Di sisi lain, Partai Komunis China pun berusaha mencari dukungan domestik dan internasional setelah ketahuan menutup-nutupi awal kemunculan virus corona sampai terlanjur menyebar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Internet
Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

e-Business
Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Software
Cerita Orang Bandung dan Jaksel Pakai Internet 'Starlink' Elon Musk, Kecepatan Tembus 300 Mbps

Cerita Orang Bandung dan Jaksel Pakai Internet "Starlink" Elon Musk, Kecepatan Tembus 300 Mbps

Internet
Jepang Pamer Perangkat 6G Pertama di Dunia, 20 Kali Lebih Ngebut dari 5G

Jepang Pamer Perangkat 6G Pertama di Dunia, 20 Kali Lebih Ngebut dari 5G

Internet
Lagu-lagu Drake, Olivia Rodrigo, dan Taylor Swift Akhirnya Muncul Lagi di TikTok

Lagu-lagu Drake, Olivia Rodrigo, dan Taylor Swift Akhirnya Muncul Lagi di TikTok

e-Business
Tinggalkan AMD, Samsung Pakai GPU Buatan Sendiri di Exynos 2600?

Tinggalkan AMD, Samsung Pakai GPU Buatan Sendiri di Exynos 2600?

Hardware
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com