Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Alami Kasus Pencurian Data Terbesar dalam Sejarah

Kompas.com - 06/07/2022, 09:30 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - China sedang mengalami kebocoran data besar-besaran. Pasalnya, hacker (peretas) mengeklaim memiliki data 1 miliar penduduk China yang dicuri dari database kepolisian di Kota Shanghai, dengan jumlah data mencapai 23 Terabyte.

Saking besarnya jumlah data yang diretas, kasus ini disebut sebagai kebocoran data terbesar sepanjang sejarah di China.

Menurut laporan Bloomberg, dirangkum KompasTekno, Rabu (6/7/2022), kasus kebocoran data ini ditemukan di sebuah forum peretas Breach Forums. Peretas menggunakan nama samaran “ChinaDan” dan mengunggah informasi kebocoran data tersebut

“Pada (tahun) 2022, database (dari) Shanghai National Police (SHGA) (telah) bocor. Basis data ini berisi banyak terabyte data dan informasi mengenai miliaran warga Tiongkok,” tulis unggahan tersebut.

Baca juga: Orang Indonesia Hanya Bisa Pasrah kalau Ada Kebocoran Data

Data penduduk yang bocor antara lain berisi nama, alamat, tempat dan tanggal lahir, nomor kependudukan (seperti KTP), nomor ponsel, dan berbagai informasi data pribadi lainnya.

Berdasarkan klaim peretas, tercatat sebanyak 23 Terabyte (23 TB) data penduduk Tiongkok telah bocor. Dengan jumlah data yang tidak sedikit, peretas tersebut memanfaatkannya dengan menjual data tersebut di Breach Forums.

Penjualan dari miliaran data penduduk China akan dihargai senilai 10 Bitcoin, yakni sekitar 200.000 dollar AS atau setara Rp 2,9 miliar.

Hingga saat ini, motif dari pencurian data masih belum diketahui lebih lanjut. Unggahan terkait klaim tersebut juga telah viral dan ramai dibicarakan melalui platform media sosial Weibo (sejenis Twitter versi China) dan WeChat (aplikasi pengiriman pesan milik China), menggunakan tagar “Kebocoran Data Shanghai”.

Pemerintah China memblokir tagar tersebut di internet, namun beberapa pengguna masih berdiskusi di platfrom tersebut mengenai kebocoran data yang terjadi, mulai dari ketakutan, kesedihan, hingga kekecewaan mereka.

Salah satu pengguna mengatakan kekecewaannya bahwa kini ia telah menjadi “manusia transparan”. Hal ini dikarenakan datanya telah bocor dan tidak lagi memiliki privasi antarsatu dan yang lainnya.

Kejanggalan

Terlepas dari motif dan viralnya kasus ini di media sosial, sejumlah pakar di industri terkait menilai bila klaim kebocoran ini adalah benar, maka kasus pelanggaran keamanan siber yang terjadi akan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah China.

Hal ini juga dikarenakan pihak keamanan di China sempat terkejut dengan jumlah dari data yang bocor. Jumlah yang diklaim menimbulkan keraguan dan pertanyaan tentang kredibilitas dari data tersebut.

Baca juga: 7 Kasus Kebocoran Data yang Terjadi Sepanjang 2020

Ditambah, masih belum ada informasi yang juga jelas terkait bagaimana pencuri siber ini memiliki akses dari server kepolisian di Shanghai.

Tidak sampai di sana, kejanggalan lain juga ditemukan karena kasus pencurian ini datang tidak lama setelah pemerintah berjanji akan meningkatkan keamanan dari data pengguna.

Dalam janjinya, pemerintah mengatakan akan membuat kebijakan yang lebih ketat terhadap perusahaan teknologinya agar penyimpanan data bisa lebih aman. Kebijakan ini dilakukan sejalan dengan keluhan publik akibat adanya banyak penyalahgunaan data pribadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chip Apple M4 Meluncur, Genjot AI dengan Neural Engine Lebih Kencang

Chip Apple M4 Meluncur, Genjot AI dengan Neural Engine Lebih Kencang

Hardware
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Riset Canalys: Pasar Tablet Naik Tipis, Apple Masih Teratas

Riset Canalys: Pasar Tablet Naik Tipis, Apple Masih Teratas

e-Business
Pertama Kali, Sinyal Bluetooth Bisa Dikirim ke Satelit 600 Km di Orbit

Pertama Kali, Sinyal Bluetooth Bisa Dikirim ke Satelit 600 Km di Orbit

Internet
Tablet Apple iPad Air 2024 Meluncur, Ada Model Layar 13 Inci dan Pakai Chip M2

Tablet Apple iPad Air 2024 Meluncur, Ada Model Layar 13 Inci dan Pakai Chip M2

Gadget
iPad Pro 2024 Meluncur, Tablet Apple Paling Tipis dan Pakai Chip M4

iPad Pro 2024 Meluncur, Tablet Apple Paling Tipis dan Pakai Chip M4

Gadget
Cara Atur Margin dan Ukuran Kertas di Google Docs

Cara Atur Margin dan Ukuran Kertas di Google Docs

Software
Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

e-Business
Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com