Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Ajukan Gugatan untuk Hapus Tinder dari Play Store

Kompas.com - 19/07/2022, 07:01 WIB
Caroline Saskia,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber Engadget

KOMPAS.com - Google mengajukan gugatan terhadap induk perusahaan platform kencan online Tinder, yakni Match Group. Gugatan ini akan mengancam Tinder, Match.com, Meetic, OkCupid, Hinge, dan aplikasi di bawah naungan Match Group lainnya, dihapus dari toko aplikasi Android, Google Play Store.

Gugatan tersebut diajukan Google untuk merespons tuntutan yang dilakukan Match Group pada Mei lalu. Saat itu, Match Group menuntut perusahaan mesin pencari raksasa itu terkait penolakannya terhadap sistem pembayaran mandiri yang digunakan aplikasi Match Group.

Match Group tidak setuju akan rencana Google yang mengharuskan seluruh pengembang aplikasi Android menggunakan sistem pembayaran melalui Playstore.

Baca juga: Tinder, Spotify, dan Netflix Tak Mau Dipajaki Google

Padahal, sebelumnya Google telah meyakinkan Match Group bahwa mereka boleh menggunakan sistem pembayaran miliknya sendiri. Tetapi, Google justru mengajukan gugatan balik dengan mengancam akan menghapus aplikasi Match Group dari Playstore per 1 Juni 2022 lalu.

Kebijakan ini awalnya diterapkan pada 30 September 2021, lalu diperpanjang hingga 1 Juni 2022. Nah, setelah Match Group melayangkan gugatan ke Google bulan Mei lalu, kedua belah pihak sejatinya telah menghasilkan kesepakatan sementara.

Adapun kesepakatannya adalah bahwa Google telah mengubah beberapa kebijakannya dengan memperbolehkan Match Group tetap ada di Playstore dan dapat menggunakan sistem pembayarannya sendiri.

Baca juga: Sejarah Tinder, Medium Pencarian Jodoh Online

Sedangkan, Match Group juga berusaha menawarkan hal serupa, yaitu akan menyuguhkan pilihan pembayaran melalui Google Playstore sebagai alternatif lain.

Namun, perusahaan induk Google, Alphabet mengeklaim bahwa sekarang, Match Group tidak mau membayar sepeser pun uang kepada Google, meski telah menggunakan Playstore sebagai sistem pembayaran alternatif.

Uang yang seharusnya dibayarkan ke Google adalah sebesar 15 persen dari 1 juta dollar AS (sekitar Rp 14,9 miliar) pertama, dari pendapatan tahunan yang berhasil dikantongi Match Group.

Dengan tidak membayarkan persenan itu, Google menilai kalau Match Group akan menjadi pihak yang lebih diuntungkan dibanding pengembang lain.

“Posisi ini akan menempatkan Match Group dalam posisi yang diuntungkan dibanding dengan pengembang aplikasi lainnya yang menghormati perjanjian (pembayaran) dan membayar kompensasi yang sebanding dengan keuntungan yang diterima,” tulis Google dalam gugatan tersebut.

Baca juga: Hati-hati, 200 Aplikasi Berbahaya Ini Beredar di Play Store

Tanggapan Match Group

Tuntutan balik yang diajukan oleh Google dianggap oleh Match Group sebagai contoh monopoli yang hanya ingin bertujuan untuk menakut-nakuti pengembang.

“Google tidak ingin orang lain menggungat mereka, sehingga tuntutan balik mereka, (seperti) “tembakan” (untuk memberi) peringatan,” tulis Match Group.

Selain Match Group, dilaporkan ada 36 negara bagian lainnya yang turut menuntut Google agar memperbaharui kebijakan pembayaran di Playstore. Mereka mengklaim kalau mesin pencari raksasa itu melakukan “praktik monopoli”.

Dikarenakan banyak pihak dari berbagai negara bagian menuntut hal yang serupa, Match Group optimis kalau gugatan yang diberikan kepada Google nantinya dapat terselesaikan sesuai keinginan Match Group.

Baca juga: Apa Itu Tinder Swindler yang Ramai di Twitter?

“Kami yakin bahwa gugatan kami, bersama dengan pengembang lain, Departemen Kehakiman AS dan 37 jaksa agung negara bagian yang membuat klaim serupa, dapat diselesaikan sesuai keinginan kami (Match Group) awal tahun depan,” imbuh pihak Match Group, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Bloomberg, Selasa (19/7/2022).

Aplikasi kencan online seperti Tinder sering menjadi tempat untuk mencari kenalan maupun pasangan seriusPexels/ Cotton Bro Aplikasi kencan online seperti Tinder sering menjadi tempat untuk mencari kenalan maupun pasangan serius
Metode pembayaran yang diterapkan Tinder

Selama ini, upaya untuk menghindari beban biaya yang ditanggungkan oleh Google, Tinder menggunakan sistem pembayaran langsung di dalam aplikasi dengan meminta pengguna mengisi detail informasi kartu kredit.

Nantinya, ketika pengguna selesai mengisi detail kartu kredit, Tinder akan menggunakan kartu kredit tersebut sebagai sistem pembayaran default dan bakal menghilangkan pembayaran melalui Playstore.

Praktik serupa juga diterapakn aplikasi lainnya seperti Netflix, Spotify, Fortnite juga sama-sama berusaha menghilangkan pembayaran layanan melalui Playstore.

Baca juga: 1,5 Juta Aplikasi Lawas yang Tak Dapat Update, Hilang dari Play Store dan App Store

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Internet
Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

e-Business
Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com