KOMPAS.com - Threads Instagram sedang mendapat sorotan. Aplikasi baru bikinan Meta (perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp), itu kerap disandingkan dengan Twitter.
Kedua aplikasi pada dasarnya memang memiliki banyak kesamaan. Misalnya, sama-sama berfokus pada konten berbasis teks, memungkinkan postingan disertai elemen foto dan dan video, memiliki tampilan linimasa yang mirip, dan masih banyak lagi.
Antusias pengguna menyambut Threads salah satunya mungkin karena ada aspek kebaruan. Pengguna ingin mencoba dan menjajal langsung aplikasi baru bikinan Meta itu.
Menurut CEO Meta, Mark Zuckerberg, jumlah pengguna Threads bahkan sudah menembus 100 juta pengguna hanya dalam waktu lima hari.
Kendat demikian, kemunculan Threads sempat menuai kontroversi di kalangan pengguna. Jika dibandingkan dengan Twitter, Threads meminta izin akses data pengguna dalam jumlah yang cukup banyak, seperti yang dikutip KompasTekno dari Ms Power User, Selasa (11/7/2023).
Baca juga: Pengguna Threads Tembus 100 Juta dalam 5 Hari, Lewati Rekor ChatGPT
Lebih rinci, Threads meminta 14 data berbeda dari pengguna, seperti infromasi kesehatan dan fitness, finansial, riwayat pembayaran, riwayat pencarian, kontak, konten pengguna, penggunaan data, lokasi, kartu identitas, informasi sensitif, dan data lainnya.
Sementara Twitter, walau sama-sama meminta akses data pengguna, jumlahnya lebih sedikit daripada Threads. Data yang diminta adalah lokasi pengguna, kartu identitas, informasi kontak, penggunaan data, riwayat pencarian, riwayat pembayaran, dan konten bikinan pengguna.
Twitter menyebut daftar data yang dikumpulkan akan dipakai untuk memantau aktivitas pengguna Twitter di dalam aplikasi. Data pengguna bakal disimpan oleh perusahaan.
Di saat yang bersamaan, Twitter juga menjelaskan mana saja data yang tidak akan diambil atau disimpan oleh perusahaan, seperti informasi kontak, konten bikinan pengguna, dan data lainnya.
Berikut adalah tabel perbandingan data pengguna yang diambil Threads dan Twitter, berdasarkan salah satu aspek, yakni data analitik pengguna, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari top10vpn.com, Selasa (11/7/2023).
Jenis Data/Platform | Threads | |
Lokasi spesifik |
Ya | Ya |
Kontak | Ya | Tidak |
Riwayat transaksi | Ya | Ya |
Riwayat pencarian | Ya | Ya |
Data finansial lainnya | Ya | Tidak |
Kesehatan dan fitness | Ya | Tidak |
Data pribadi (nama, nomor HP, e-mail, nomor ID, jenis perangkat), dkk | Ya | Ya (hanya ID dan jenis perangkat yang digunakan) |
Informasi sensitif | Ya | Tidak |
Informasi pembayaran | Ya | Ya |
Penggunaan data aplikasi | Ya | Tidak |
Keduanya tidak bisa dikatakan “aman” karena Threads dan Twitter sama-sama mengambil data penggunanya untuk mengidentifikasi identitias di beberapa aspek, seperti personalisasi konten, layanan iklan, akses informasi ke iklan pihak ketiga, fungsionalitas aplikasi, pemantauan aktivitas, dan sebagainya.
Pengambilan data yang terlalu banyak bisa menjadi pertimbangan sejumlah kalangan yang cukup memperhatikan masalah keamanan dan privasi data.
Bahkan di negara-negara Uni Eropa, Threads masih belum hadir di sana. Penyebabnya adalah masalah keamanan data.
Artinya, hanya pengguna Instagram yang sudah memiliki akun saja yang dapat mengakses Threads. Nah, pengguna yang tidak lagi ingin bermain Threads, tidak dapat menghapus akun atau profilnya dari sistem.
Baca juga: Trafik Pengguna Twitter Merosot, Gara-gara Threads?
Jika pengguna menghapus akun Threads, maka pengguna harus menghapus Instagram miliknya.
Jika tidak ingin menghapus, pengguna bisa menonaktifkan akun Thread mereka. Dengan begini, akun Thread akan hilang tanpa perlu menghapus akun Instagram. Namun, akun Thread ini bisa diaktifkan lagi sewaktu waktu.
Dalam kesempatan yang berbeda, CEO Instagram Adam Mosseri juga menekankan solusi yang sama. Ia menyarankan pengguna untuk menyembunyikan akun Threads, memilih opsi menonaktifkan akun (deactive) atau mengubah profil menjadi “private”.
“Threads ditenagai oleh Instagram, jadi saat ini hanya satu akun saja (yang terdaftar). Namun, kami tengah mencari cara untuk menghapus akun Threads Anda secara terpisah,” tulis Mosseri di Threads.
Bagi Anda yang penasaran dan ingin mengikuti perkembangan isu dari Twitter dan Threads, bisa baca kumpulan artikel kami di "Threads Mengancam Hegemoni Twitter".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.