KOMPAS.com - Awal bulan Juli 2023, Twitter (sekarang berubah jadi "X") mengumumkan mulai bagi-bagi hasil pendapatan iklan ke sejumlah kreator.
Pada akhir Juli ini, X resmi mengumumkan program "Ads Revenue Sharing" (bagi hasil iklan) tersedia untuk konten kreator secara global di 115 negara, termasuk Indonesia.
Dengan program ini, kreator konten asal Indonesia bisa mendapatkan uang dari platform X. Diwartakan sebelumnya, untuk tahap pertama, bagi hasil pendapatan iklan yang akan digelontorkan ke kreator-kreator sebesar 5 juta dollar AS atau sekitar Rp 74,5 miliar (kurs 1 dollar AS = Rp 14.908).
Dalam laman X Help Center, perusahaan milik Elon Musk ini merinci syarat dan ketentuan agar kreator bisa mendapatkan uang dari platform X.
Baca juga: Twitter Bagi-bagi Cuan Iklan ke Kreator, Bisa Dapat Ratusan Juta Rupiah
Ketika ikut serta dalam program Ads Revenue Sharing, kreator membutuhkan akun Stripe (platform pembayaran digital) untuk proses pembayaran bagi hasil iklan. Kreator bakal mendapatkan bagi hasil setelah X menentukan bahwa kreator telah menghasilkan lebih dari 50 dollar AS (sekitar Rp 754.000).
Di samping itu, pengguna juga harus mematuhi "Persyaratan Bagi Hasil Iklan dari X", yang mencakup aturan "Standar Monetisasi Kreator dan Aturan X". Bila melanggar, keikutsertaan dalam program Ads Revenue Sharing bisa dicabut oleh X.
Menurut laporan The Verge, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (31/7/2023), X memonetisasi iklan yang ditayangkan di balasan postingan kreator untuk menentukan pembayaran, bukan iklan yang ditayangkan di timeline X utama.
Ini memberi insentif kepada pembuat konten untuk mengunggah hal-hal yang mendorong lebih banyak percakapan.
X telah menempatkan beberapa batasan pada konten yang bisa dimonetitasi untuk iklan. Konten seksual, kekerasan, perilaku kriminal, perjudian, narkoba, alkohol, dan “skema cepat kaya” tidak diperbolehkan untuk dimonetisasi. Kreator juga tidak boleh memonetisasi konten yang memiliki hak cipta.
Baca juga: 2 Cara Filter dan Blokir Konten Sensitif di Twitter
Beberapa kreator di Twitter pun sudah ada yang melaporkan hasil pendapatan iklan yang dikirimkan oleh perusahaan.
Misalnya, penulis bernama Brian Krassenstein, yang memiliki 750.000 pengikut (followers), melaporkan Twitter sudah membayarnya sebesar 24.305 dollar AS (Rp 363,8 jutaan).
Kreator di bidang musik, seperti SK dengan pengikuti 230.000 followers berhasil mengeklaim pendapatan iklannya sebesar 2.236 dollar AS (Rp 33,4 jutaan). Lainnya, komentator politik, Benny Johnson dengan 1,7 juta followers berhasil menerima 9.546 dollar AS (Rp 142,9 jutaan).
FULL TRANSPARENCY
Minutes after Twitter announced ad revenue payouts, I received this saying I’ll be paid $7,153
For reference, I had 328 million tweet impressions in the last 28 days
These are awesome payout numbers & I encourage every single creator to share their content… pic.twitter.com/BD4O2QaVXE
— Ashley St. Clair (@stclairashley) July 13, 2023
Sementara itu, penulis bernama Babylon Bee Ashley St. Clair yang sudah memiliki 710.000 followers mencoba merinci pendapatan iklan yang ia terima dari Twitter dalam sebuah utas (thread) dengan handles @stclairashley.
Baca juga: Logo Twitter Berubah Jadi X di HP Android, Warganet Kaget dan Menyayangkan
Ashley mengaku dirinya menerima 7.153 dollar AS (Rp 107 jutaan). Ia juga memiliki 840 juta impressions dari Februari—Juli 2023.
Apabila dihitung secara manual, kemungkinan tarif adsense/CPM (cost per mile) bakal sebesar 0,0085 dollar AS (RP 127,25) atau 8,52 dollar AS per 1 juta impressions (Rp 127.547).
Ini hanya perhitungan kasar dari Ashley. Twitter sebetulnya tidak mengumbar rincian nilai yang didapat kreator per impression twit mereka. Tidak diketahui juga apakah tarif CPM yang dipatok sama rata ke semua kreator atau berbeda-beda di untuk setiap individu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.