Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa WhatsApp Diblokir? Ini Dia Penyebab-penyebabnya

Kompas.com - 30/03/2024, 17:15 WIB
Soffya Ranti

Penulis

KOMPAS.com - WhatsApp merupaka aplikasi pesan instan yang populer digunakan pengguna sebagai media komunikasi sehari-hari. Pengguna yang ingin menggunakan WhatsApp maka harus mendaftarkan nomor telepon dan e-mail miliknya.

Setelah itu pengguna bisa menggunakkannya dengan mudah untuk berkomunikasi. Kendati mudah digunakan dan diakses, WhatsApp juga memiliki beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipatuhi penggunannya.

Apabila melanggar salah satu ketentuan tersebut, maka WhatsApp bisa saja memblokir akun pengguna dalam kurun waktu tertentu. Misalnya saja terblokir selama satu hari, beberapa hari, beberapa minggu, hingga terblokir permanen.

Pengguna yang melanggar aturan tertulis dalam “WhatsApp Terms of Service” (Ketentuan Layanan WhatsApp) maka bisa jadi WhatsApp akan menghapus akun WA sementara hingga selamanya.

Lantas apa saja yang membuat Whatsapp seseorang diblokir oleh WA? Selengkapnya berikut ini KompasTekno merangkum penyebabnya.

Baca juga: WhatsApp Siapkan Fitur Transkrip Pesan Suara di Ponsel Android

Mengirim file bajakan

WhatsApp memperketat penegakan aturan terhadap konten bajakan, melarang penggunaannya untuk mengirim atau berbagi file film baik dalam chat pribadi maupun grup.

Meskipun tidak semua akun yang melanggar akan diblokir, membagikan konten bajakan dapat mengakibatkan pemblokiran permanen. Pengguna diperbolehkan menyimpan konten bajakan untuk penggunaan pribadi, tetapi tidak diperkenankan untuk menyebarkannya lebih lanjut.

Meskipun demikian, WhatsApp menjamin privasi pengguna dengan menerapkan enkripsi end-to-end, sehingga isi pesan dan file tetap bersifat privat. Namun, WhatsApp tetap memiliki mekanisme untuk mendeteksi pelanggaran kebijakan tanpa harus mengakses isi obrolan secara langsung.

Menggunakan WhatsApp Mod

WhatsApp Mod atau WhatsApp Modifikasi merupakan aplikasi WhatsApp modifikasi dari pihak ketiga. Aplikasi ini bukan resmi dari WhatsApp namun biasanya banyak pengguna yang tertarik karena menawarkan fungsi dan fitur yang lebih banyak dibanding WhatsApp resmi.

Namun konsekuensinya WhatsApp Mod biasanya rentan diretas. Maka dari itu WhatsApp mengambil tindakan untuk menangani masalah keamanan data dengan memblokir penggunaan WhatsApp Mod.

Perusahaan juga menegaskan penolakan terhadap penggunaan aplikasi pihak ketiga. Semakin sering Anda menerima peringatan setelah menggunakan WhatsApp Mod, semakin tinggi risiko akun WhatsApp Anda akan diblokir.

Sering mendapatkan laporan spam dari akun lain

Pesan spam bisa berupa teks atau panggilan yang mengganggu. Jika akun sering mengirimkan pesan mengganggu, pengguna lain bisa melaporkannya kepada WhatsApp. Semakin banyak laporan, semakin besar kemungkinan akun akan diblokir.

WhatsApp bisa menganalisis lima pesan terakhir dan informasi kontak untuk menentukan apakah ada pelanggaran aturan. Jika ada, akun bisa diblokir. Jika tak setuju, pengguna bisa mengajukan keluhan, tapi kemungkinan besar akun tidak akan dipulihkan.

Mengirim konten atau stiker yang mengandung SARA

Selain memperhatikan isu hak cipta, WhatsApp juga melarang penggunaannya untuk mengirimkan konten-konten yang bersifat diskriminatif atau berpotensi memicu konflik antar kelompok, seperti yang berkaitan dengan SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan).

Tak hanya itu foto dan stiker yang dibagikan juga harus bebas dari konten pornografi atau xenophobia, yang menggambarkan ketakutan ekstrem terhadap perbedaan seperti asal-usul etnis, agama, atau budaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com