Trump Sebut Libra dan Bitcoin Bukan Uang

"Saya bukanlah penggemar Bitcoin dan kriptokurensi lainnya, yang mana mereka bukanlah uang, dan nilainya sangat fluktuatif karena didasarkan pada hal yang tidak berwujud," tulis Trump.

Ia mengatakan, aset kriptokurensi yang tidak diregulasi dengan baik justru akan membuahkan hal buruk, seperti perdagangan obat-obatan terlarang dan aktivitas ilegal lainnya. Tak cuma itu, Trump juga menyinggung kriptokurensi baru yang diluncurkan Facebook, Libra.

Menurutnya, Facebook harus tunduk pada regulasi perbankan AS seperti bank nasional ataupun internasional lainnya. Ia mengatakan, Facebook harus memiliki dokumen resmi perizinan Bank Charter jika mengeluarkan Libra.

Ketua bank sentral Amerika, The Fed, Jerome Powell; Menteri Keuangan, Bruno Le Maire; serta Gubernur Bank of England, Mark Carney adalah sederet pejabat yang tidak suka dengan kehadiran Libra.

"Kita hanya punya satu kurensi yang nyata di AS, dan itu semakin kuat dari sebelumnya, kuat dan bisa diandalkan. Sejauh ini, mata uang itu adalah yang paling dominan di seluruh dunia dan akan tetap seperti itu. Mata uang itu adalah dollar Amerika," kicau Trump.

Ada benarnya

Soal harga Bitcoin yang fluktuatif, Trump ada benarnya. Jika diingat, harga bitcoin terus merosot tahun 2018 lalu. Akhir November 2018, nilai tukar bitcoin sempat menyentuh titik terendahnya ke angka 4.833,09 dollar AS.

Harga bitcoin beranjak naik tahun 2019. Bahkan, saat peluncuran Libra akhir Juni lalu, satu keping bitcoin sempat tembus lebih dari 10.000 dollar AS.

Dari pantauan situs CoinDesk, harga bitcoin saat ini relatif stabil, cenderung ada kenaikan. Saat berita ini ditulis, harga bitcoin terhadap dollar mencapai 11.643,30 dollar AS.

Ini cukup membuktikan bahwa kritikan Trump belum mampu menggoyahkan para investor blockchain yang meyebabkan harga bitcoin merosot. Hingga berita ini ditulis, baik Facebook maupun pihak Gedung Putih masih belum berkomentar.