KOMPAS.com - Pada ajang eksebisi Computex 2014 di Taipei, Taiwan, Intel memperkenalkan model prosesor baru bernama Core i7-4790K. Chip berkode nama "Devil's Canyon" itu khusus dirancang bagi penggemar overclocking.
Nah, untuk membuktikan ketangguhan Core i7-4790K, Intel mengadakan lomba overclocking memakai prosesor tersebut pada Selasa (3/6/2014) malam di sebuah pusat belanja di kota Taipei.
Overclocking sendiri merupakan teknik meningkatkan kinerja dengan mendongkrak frekuensi prosesor setinggi mungkin sambil tetap mempertahankan stabilitas. Prosesor bersangkutan harus bisa menjalankan aplikasi dengan normal walaupun dipaksa bekerja di luar batas normal. Kegiatan ini menjadi hobi bagi kalangan pecinta komputer yang doyan utak-atik.
Salah satu tantangan terbesar dalam overclocking adalah menjaga suhu prosesor agar tidak terlalu panas dan membuat komputer crash atau mengalami error.
Dalam lomba yang digelar Intel tersebut, sebanyak 20 peserta menggunakan aneka macam pendingin prosesor, mulai dari yang terbilang "wajar" seperti aircooling alias paduan heatsink dan kipas, hingga metode ekstrim seperti memakai nitrogen cair.
"Dari 20 orang itu, delapan di antaranya merupakan overclocker amatir yang dipilih secara acak melalui situs HWBot yang menjadi acuan di dunia overclocking. Sisanya merupakan overclocker profesional yang sering terlibat dalam kompetisi" kata Product Marketing Engineer Intel Darrin Lynch ketika dijumpai KompasTekno di sela-sela acara lomba.
Para peserta datang dari berbagai negara berbeda seperti Taiwan, Rusia dan Yunani.
Dua orang wakil dari Indonesia turut meramaikan segmen overclocker amatir. Satu di antaranya berhasil menyabet gelar juara ketiga kategori tersebut.
Nitrogen cair dan penyembur api
Dari pengamatan KompasTekno di arena lomba, sebagian peserta tampak mengandalkan nitrogen cair sebagai pendingin. "Bentuk cair dari gas ini memang memiliki suhu yang sangat dingin, hingga -200 derajat Celsius hingga mampu meredam prosesor sepanas apapun," jelas Lynch.
Masalahnya, tak seperti air biasa, nitrogen cair tidak bisa disalurkan melalui pipa ke permukaan prosesor secara terus menerus karena akan menimbukan kondensasi dan bunga es yang bisa membuat korslet sirkuit elektronik komputer, di samping sangat mudah menguap di suhu kamar.
Jadilah para peserta terpaksa menuangkan nitrogen cair secara perlahan dan dalam interval waktu tertentu sesuai kebutuhan ke dalam wadah bernama "bong" yang ditempelkan ke permukaan prosesor.
Sekujur tubuh bong yang terbuat dari logam aluminium atau tembaga dilapis dengan material insulasi untuk mencegah air embun menetes ke papan PCB telanjang di sekitarnya.
Nitrogen cair disimpan dalam tangki besar yang dirancang khusus untuk menampung gas tersebut. Ketika hendak dipakai, nitrogen cair mesti dipindahkan ke dalam tangki lain yang lebih kecil, sebelum dipindahkan lagi ke dalam termos.
Termos-termos ini dipakai sebagai wadah akhir sebelum menuang nitrogen cair ke dalam bong. Sejumlah botol bir kosong ukuran setengah liter tampak bergelimpangan di meja sebagian peserta. Entah isinya sudah dituang ke dalam bong atau ke perut para overclocker.