UBUD, KOMPAS.com - Smartfren sedang berusaha migrasi pelanggan CDMA untuk beralih mengadopsi layanan 4G LTE. Dalam upaya memindahkan pelanggan tersebut, jaringan CDMA akan berangsur dimatikan.
Tapi hal ini tidak berarti jaringan CDMA Smartfren akan dimatikan di semua wilayah di Indonesia. Smartfren akan mempertahankan keberadaan jaringan CDMA miliknya di daerah-daerah tertentu.
"Dalam migrasi, Smartfren juga berhitung berapa pelanggan yang harus dipertahankan, misal Pulau Jawa jumlahnya besar (pelanggan), maka kita pertahankan," ujar Munir Syahda Prabowo, Vice President Tech Relation Smartfren di acara temu media di Ubud, Bali, Rabu (11/8/2016).
"Yang ngga worth it di suatu daerah ya kita matikan," imbuh Munir.
Menurutnya, layanan CDMA di beberapa kota di Sumatra berdasar jumlah pelanggan yang aktif sudah tidak ekonomis menurut perhitungan Smartfren. Kota-kota itu, menurut Munir, adalah Brastagi dan Padang.
"Contoh statistik Padang kalah besar dengan operator lain, dengan masuknya LTE (operator lain) tinggal ratusan (pelanggannya), makanya dimatikan," kata Munir.
Untuk wilayah-wilayah lain, Smartfren akan melihatnya case-by-case. Namun yang pasti, saat mematikan layanan CDMA, Munir mengatakan Smartfren sudah melakukan perhitungan, apakah ekonomis untuk dipertahankan atau tidak.
"Kalau tidak ekonomis, masa dipertahankan?" pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.