Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trafik YouTuber Indonesia Turun akibat Pandemi atau Algoritma?

Kompas.com - 28/07/2020, 16:04 WIB
Conney Stephanie,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Selain itu, salah satu tech vlogger sekaligus reviewer gadget yang tak ingin disebutkan namanya, juga mengatakan bahwa kanalnya turut mengalami penurunan views dan persentase angkanya di luar ekspetasi.

"Gak mutlak sih, tapi memang ada bedanya. Berapa persennya sih gak bisa ditakar, cuma ya keliatan aja angkanya gak sesuai ekspektasi," ungkap tech vlogger itu.

Akibat pandemi Covid-19 atau algoritma?

Konsultan Media Sosial dan Kreator Konten Youtube, Eno Bening mengatakan bahwa masa pandemi turut mempengaruhi minat penonton terhadap konten tertentu, dan berdampak pada trending YouTube saat ini.

"Jadi karena pandemi, mungkin yang lagi dibahas di video tersebut adalah tentang pandemi, bisa saja dia menjadi yang lebih trending dibandingkan dengan video-video lainnya yang joget-joget atau TikTok atau vlog-vlog artis biasanya," tutur Eno.

Menurut Eno, ketika ada konten yang berkaitan dengan pandemi, maka konten tersebut lebih cepat trending, karena pada masa itu, masyarakat sedang mencari segala sesuatu tentang pandemi covid-19 dan lain-lain.

"Makin besar juga kemungkinan video tersebut masuk trending atau nggak, jadi apa pun itu pasti akan memengaruhi trending," pungkas Eno.

Namun selain pandemi Covid-19, penurunan trafik dan pendapatan YouTuber diduga disebabkan oleh perubahan algoritma yang dibuat oleh YouTube.

Ivy Choi, perwakilan YouTube mengatakan bahwa perusahaannya memang mengotak-atik algoritma.

"Kami membuat ratusan perubahan setiap tahunnya, untuk memudahkan orang menemukan apa yang mereka cari di YouTube," kata Choi.

Baca juga: Pahami Algoritma YouTube, Kunci Jadi YouTuber Sukses

"Baru-baru ini kami baru saja membuat satu perubahan utnuk meningkatkan konten keluarga yang lebih berkualitas," imbuh Choi, seperti dikutip dari Bloomberg.

Dalam laman pendukung Google, YouTube memang memberikan pembaruan (update) pada Januari 2020 lalu.

Namun dalam pembaruan itu, YouTube menegaskan bahwa "tidak ada perubahan kebijakan atau penegakan kebijakan".

Juru bicara YouTube Indonesia ketika dikonfirmasi tentang perubahan algoritma ini, mengatakan bahwa perubahan yang dilakukan YouTube hanya soal kebijakan removal video, bukan mengubah algoritma.

Seperti tertulis di dalam blog-nya, kebijakan removal video (penghapusan video dari YouTube) kini lebih banyak mengandalkan mesin alih-alih manusia, karena dinilai lebih cepat dalam menangani video sensitif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com