Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2020, 07:02 WIB
Conney Stephanie,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Sumber TikTok

 KOMPAS.com - Sebagai salah satu media sosial terpopuler, TikTok selalu sibuk memburu dan menghapus konten yang dinilai melanggar ketentuan. Pada paruh pertama 2020 saja, ada lebih dari 100 juta video yang dihapus.

Selama ini TikTok tak banyak memberi penjelasan ke pengunggah video yang dihapus, selain bahwa konten dimaksud "tidak sesuai dengan panduan komunitas". Belakangan, pengelola media sosial itu berkomitmen memberikan informasi lebih jelas mengenai alasannya.

Baca juga: 104 Juta Video Dihapus dari TikTok

Sekarang, apabila sebuah video dihapus, pengunggahnya akan mendapatkan notifikasi yang menerangkan di mana letak pelanggarannya. Seperti dalam contoh di bawah, video terkait disebutkan telah melanggar kebijakan tentang "pelecehan dan perundungan".

Contoh notifikasi berisi alasan mengapa sebuah video dihapus dari TikTokTikTok Contoh notifikasi berisi alasan mengapa sebuah video dihapus dari TikTok
TikTok mengatakan fitur notifikasi ini sudah sempat diuji selama beberapa bulan sebelum digulirkan ke seluruh pengguna secara meluas, serta telah terbukti berhasil mengurangi pelanggaran berulang sekaligus meningkatkan angka kunjungan ke Community Guideline.

"Tujuan kami adalah meningkatkan transparansi dan edukasi tentang Panduan Komunitas, demi mengurangi salah paham atas konten di platform kami," tulis TikTok dalam sebuah posting di newsroom miliknya.

Baca juga: TikTok Sebut Video Bunuh Diri yang Viral adalah Serangan Terkoordinasi

Disebutkan pula bahwa notifikasi berisi alasan penghapusan video telah mengurangi angka pengajuan banding sebesar 14 persen. Namun, pengguna tetap diberikan kesempatan untuk mengajukan banding apabila tak terima videonya dihapus.

Selain itu, TikTok juga akan menandai dan memunculkan pemberitahuan khusus bagi kreator yang videonya dihapus karena mengandung konten berkaitan dengan bunuh diri atau menyakiti diri sendiri.

"Kami akan memberikan akses ke sumberdaya pencegahan lewat notifikasi kedua," lanjut TikTok, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (26/10/2020). 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber TikTok


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com