Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

kolom

Satria, Satelit Kapasitas Tinggi Diharapkan Mampu Atasi Kesenjangan Layanan Internet

Kompas.com - 21/11/2020, 16:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sementara Satria yang berkapasitas 150 Gbps akan menjangkau sekitar 150.000 titik di lokasi layanan publik seperti sekolah, kantor desa, puskesmas, kantor polisi dan TNI.

Beda dengan FSS, misalnya satelit Palapa, atau AsiaSat, yang punya footprint yang merupakan satu cakupan, HTS punya cakupan mirip sel di teknologi seluler, yang disebut spot beam. HTS juga menggunakan frekuensi secara berulang (reuse) yang lebih efisien sehingga mampu memberikan kapasitas di atas 100 Gbps.

Spot beam membuat jangkauan Satria mampu mencapai 150.000 titik stasiun bumi yang tidak terjangkau oleh jaringan serat optik yang dipasok Palapa Ring, sehingga kelak tiada kawasan 3T yang tidak terlayani internet, berkecepatan tinggi pula.

Proyek ini mendapat jaminan pemerintah sepenuhnya yang menyediakan dana pembangunan BTS dan satelit sebesar Rp 25 triliun sepanjang 2021-2024, seperti diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Raker dengan Komisi XI DPR, 3 September 2020.

Upaya pemerintahan Presiden Jokowi membangun infrastruktur untuk transformasi digital yang kuat dan inklusif demi mengurangi kesenjangan digital ini masih menunggu diluncurkannya satelit Satria pada triwulan 3 tahun 2023, dan pembangunan 150.000 stasiun bumi.

Sementara, pembangunan serat optik dari titik labuh Palapa Ring ke lokasi BTS di 3T, dan jaringan microwave sedang dalam pengerjaan.

Dalam penanganan pandemi Covid-19, fasilitas layanan kesehatan merupakan garda terdepan. Pemerintah pun berkomitmen mempercepat ketersediaan internet di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) rumah sakit dan puskesmas di seluruh Tanah Air.

Data Kementerian Kesehatan dan desktop analisis Bakti Kemkominfo menyebutkan, masih terdapat 2.949 dari 13.011 fasyankes yang belum terjangkau internet atau memiliki akses namun dengan kapasitas yang belum memadai. Dari target 2.949 itu, hingga November Bakti Kominfo berhasil menghadirkan internet di 730 puskesmas.

Sesuai harapan Menkominfo Johnny G Plate, di akhir tahun 2020 semua fasyankes di Indonesia akan terkoneksi dengan internet sehingga layanan kesehatan digital dapat dinikmati seluruh masyarakat.

Keberadaan akses internet di fasyankes dipastikan akan mempercepat dan mempermudah komunikasi serta diseminasi data yang sangat diperlukan dalam pengambilan kebijakan terkait penanggulangan Covid-19. (Moch S Hendrowijono, pengamat telekomunikasi dan transportasi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com