KOMPAS.com - Konsol teranyar Sony, PlayStation 5 (PS5) dipastikan bakal dirilis di Indonesia pada 22 Januari 2021.
Meski demikian, peminat bisa mulai memesan konsol tersebut lewat keran pre-order (PO) yang dibuka pada 18 Desember, di sejumlah gerai rekanan Sony yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air.
Namun, beredar kabar bahwa mekanisme PO PS5 di Indonesia bakal mengusung sistem yang berbeda, yakni sistem undian (raffle). Artinya, meski konsumen sudah memesan dan memiliki dana yang cukup, mereka belum tentu bisa membawa pulang konsol tersebut.
Baca juga: Pengecer Borong 3.500 PS5 Pakai Bot
Hal tersebut bisa diketahui lewat sejumlah informasi yang disampaikan oleh beberapa peritel PlayStation 5 di Indonesia yang berpartisipasi, salah satunya adalah GS Shop.
Dalam sebuah unggahan di akun resminya di Twitter, GS Shop mengonfirmasi bahwa sistem pre-order PS5 memang bakal menggunakan sistem undian.
Sistem undian itu menurut GS Shop sesuai dengan arahan dari pihak Sony Indonesia.
Halo teman-teman..
— GSSHOP (@GSShopID) December 3, 2020
Perilisian resmi PlayStation 5 di bulan Januari mendatang akan mengikuti arahan sesuai dari Sony Indonesia. Sistem pre-order PS5 yang akan dilakukan oleh GSSHOP melalui sistem UNDIAN.
Penasaran dengan bagaimana cara mengikuti sistem UNDIAN nya? Stay tuned ya.. pic.twitter.com/WJswINls2e
Postingan ini sayangnya tidak menjelaskan bagaimana mekanisme undian tersebut lebih lanjut. Namun, ada sebuah laman survei di situs GSShop.id yang diperuntukkan bagi para peminat PS5.
Survei ini sendiri terdiri dari informasi data pribadi, ketertarikan untuk membeli PS5 beserta sederet aksesorinya, game PS5 yang ingin dimainkan, dan lain sebagainya.
Kemungkinan pihak GS Shop akan mengundi/memilih siapa calon pembeli yang benar-benar antusias dengan kehadiran PS5. Atau, mereka bisa memilihnya secara acak, terlepas dari antusias dari pengisi survei.
Kuota terbatas
Hal serupa juga disampaikan oleh pihak Multigame. Ketika KompasTekno menghubungi nomor toko yang tercantum di tautan berikut, mereka malah menyuruh kami untuk mengisi survei ketertarikan atau Registration of Interest.
"Isi survei dulu gan di website kami www.multigameshop.com. Nanti, kami pilih secara acak dari survei, karena kuota (PO PS5) terbatas," balas Multigame setelah dihubungi KompasTekno beberapa hari lalu.
Baca juga: Beli PS5 Malah Dikirimi Beras dan Makanan Kucing
Isi survei bertajuk "PS5 Interest Survey" dari Multigame itu kurang lebih sama dengan survei yang ditemui di situs GS Shop tadi.
Dengan kata lain, konsumen yang ingin melakukan pre order PS5 di Multigame, begitu juga GS Shop, tampaknya diwajibkan untuk mengisi survei terlebih dahulu lantaran stok PS5 terbatas.
Lantas, apakah sistem PO dengan cara undian (lewat survei) seperti ini memang benar-benar arahan dari Sony Indonesia? Apa alasannya? Apakah efektif? Kenapa bukan first come, first served?
Jawaban dari beragam pertanyaan tersebut tampaknya masih misterius, terlepas dari klaim "arahan sesuai dari Sony Indonesia" yang disebut pihak GS Shop tadi.
KompasTekno sendiri telah menghubungi pihak Sony Indonesia terkait sistem undian PS5 ini. Namun, hingga berita ini ditayangkan, mereka belum memberikan respons seputar mekanisme PO PS5 yang bakal digelar dalam waktu 2 minggu lagi.
Baca juga: Sony Janji Tambah Stok PS5 Sebelum Akhir Tahun
Satu hal yang pasti, sistem PO undian seperti ini, apabila benar diterapkan di Indonesia secara merata, dikhawatirkan menuai pro dan kontra, setidaknya begitu menurut beberapa unggahan yang menghiasi Twitter.
Ada yang setuju, ada yang tidak
Konsumen yang pro atau setuju mengatakan bahwa sistem semacam ini bakal bisa membasmi para tengkulak atau mereka yang memborong PS5 seenaknya untuk dijual kembali demi keuntungan.
Hal seperti ini dikabarkan terjadi di Inggris, di mana nyaris sekitar 3.500 unit PS5 diborong oleh satu kelompok reseller yang terorganisir bernama ChepCriefNotify.
Baca juga: Cerita Pemilik Pertama PS5 di Dunia, Dapat Gratis Sebelum Resmi Dijual
Cara yg bagus buat antisipasi gerakan tengkulak/scalper. Ditunggu !
— Bagas Kara (@satrio8787) December 3, 2020
Sementara konsumen yang kontra mengatakan bahwa sistem PO seperti ini bakal mematahkan semangat konsumen untuk membeli PS5 dan terkesan aneh. Sebab, mereka yang mempunyai dana belum pasti bisa memiliki konsol tersebut.
Mau PO PS5 aja di Indonesia Sistem Undian. Bener2 punya duit belum tentu bisa beli. Untung saya dua duanya.
— Rizcky Fahmi (@Rizcky_bieL) December 3, 2020
Makanyaa. Aneh2 aja dah, udah beli masih diundi wkwkwk
— Denny Wiraputra (@DennyWiraputra) December 3, 2020
Namun, daripada pro atau kontra, akun @Germa6699 justru lebih memilih untuk menunda membeli PS5 sampai stoknya benar-benar aman.
Tunggu sampe pertengahan bulan aja baru dibeli aja, sampe benar2 stock PS 5 ready di indo lbh enak daripada undian
— AlfredWijaya (@Germa6699) December 3, 2020
PS5 versi resmi Indonesia
Terlepas dari pro dan kontra, PS5 versi Indonesia sendiri dipastikan bakal hadir dalam dua varian, yaitu versi standar dan versi digital (Digital Edition).
PS5 Digital Edition dibanderol dengan harga Rp 7.299.000 di Indonesia, sedangkan PS5 versi standar (disc edition), yakni yang dilengkapi laci (slot) cakram (disc) Ultra HD Blu-ray bakal dijual dengan harga Rp 8.799.000.
Pantauan KompasTekno di beberapa e-commerce Tanah Air, salah satunya Tokopedia, Jumat (4/12/2020) sejumlah toko yang bergelut di bisnis game tampak sudah menjual unit PS5 dengan banderol selangit, dan bahkan nyaris dua kali lipat dari harga resmi.