Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Diminta Jual Instagram dan WhatsApp

Kompas.com - 11/12/2020, 07:41 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gugatan hukum kasus dugaan monopoli Facebook berlanjut. Komisi Perdagangan Federal Amerika/Federal Trade Commission (FTC) mengajukan proses pengadilan terhadap Facebook, Rabu (9/12/2020).

FTC meminta Facebook Inc. untuk menjual layanan Instagram dan WhatsApp, karena dianggap melanggar undang-undang antipakat (antitrust).

Dalam gugatannya, FTC menyebut bahwa Facebook melakukan strategi yang sistematis untuk meminimalisir kompetisi dengan membeli kompetitornya, yakni WhatsApp pada tahun 2014 dan Instagram pada 2012.

Lembaga itu menyebut Facebook memanfaatkan dominasi pasarnya untuk mengumpulkan data pengguna dan meraup keuntungan dari pendapatan iklan.

Baca juga: Bagikan Data Pengguna Tanpa Izin, Facebook Didenda Rp 85 Miliar

Jaksa Agung New York, Letitia James mengatakan bahwa Facebook menggunakan kekuatan monopolinya untuk menghancurkan pesaingnya dan menghapus kompetisi.

"Hal ini sangatlah penting bagi kami untuk memblokir akuisisi predator perusahaan ini dan memulihkan kepercayaan ke pasar," jelas James.

James sendiri merupakan ketua sekelompok jaksa agung di Amerika Serikat yang sedang bekerja sama dengan FTC, untuk melakukan investigasi terhadap dugaan monopoli Facebook. Ada sekitar 47 Jaksa Agung yang tergabung dalam kelompok ini.

James menuduh Facebook telah melakukan praktik dengan membuka platformnya bagi pengembang aplikasi pihak ketiga. Apabila pengembang aplikasi ketiga tersebut dinilai sebagai ancaman, Facebook akan menghentikannya secara tiba-tiba.

James yakin gugatannya terhadap Facebook akan berhasil dengan menjadikan kasus AT&T sebagai preseden.

Sebagai informasi, pada tahun 1974, Departemen Kehakiman AS mengajukan gugatan antipakat terhadap AT&T karena dinilai menggunakan dominasinya untuk menekan persaingan telekomunikasi kala itu.

Baca juga: Ingkar Janji Mark Zuckerberg kepada WhatsApp, Instagram, dan Messenger

Lalu pada tahun 1982, perusahaan AT&T melepaskan perusahaan Bell Operating Companies yang menyediakan layanan telepon lokal di Amerika Serikat dan Kanada.

Kembali ke persoalan Facebook, Ian Conner, direktur Kantor Persaingan FTC mengatakan bahwa jejaring sosial pribadi sangat penting bagi jutaan orang Amerika.

Apa yang dilakukan Facebook dengan dominasinya membuat konsumen tidak mendapatkan manfaat dari adanya kompetisi.

"Tujuan kami adalah untuk menghentikan tindakan anti-persaingan Facebook dan memulihkan pesaingan sehingga inovasi dan persaingan bebas bisa berkembang," jelas Conner, dirangkum KompasTekno dari ABC News, Jumat (11/12/2020).

Tanggapan Facebook

Facebook telah menanggapi gugatan tersebut dan menyebut tindakan pemerintah sebagai "revisionist history" yang menghukum bisnis yang tengah sukses. Facebook juga mengungkit bahwa FTC membuka akuisisi Instagram dan WhatsApp beberapa tahun lalu.

Baca juga: Facebook Akhirnya Gabungkan Messenger dan Direct Message Instagram

"Kedua akuisisi ini ditinjau oleh regulator antipakat yang relevan saat itu," tulis penasihat umum Facebook, Jennifer Newstead dalam blog resmi Facebook.

Facebook merupakan jejaring sosial terbesar di dunia saat ini dengan 2,7 miliar pengguna. Pangsa pasar Facebook hampir mencapai 800 miliar dollar AS atau sekitar Rp 11.297 triliun.

Bos besar Facebook, Mark Zuckerberg pun menjadi orang terkaya kelima di dunia. Tahun 2012, Facebook membeli Instagram dengan harga 1 miliar dollar AS.

Dalam sebuah e-mail internal, Zuckerberg mengakui bahwa sebelum mengakuisisi Instagram, dia sempat khawatir jika Instagram akan menjadi ancaman. Zuckerberg berjanji akan menjalankan Facebook dan Instagram secara terpisah dan independen.

Tapi lambat laun, niat itu berubah. Beberapa tahun belakang, Facebook gencar menyuarakan ingin mengintegrasikan semua platformnya, yakni Facebook (Messenger), WhatsApp, dan Instagram. Belakangan, integrasi itu sudah mulai bisa dirasakan.

Baca juga: Facebook Uji Coba Gabungkan FB dan Instagram Stories

Pengguna Instagram misalnya, bisa mengirim pesan ke Messenger via pesan langsung di Instagram.

Newstead mengatakan, akuisisi Facebook berhasil karena berani mengambil risiko, memberikan investasi, berinovasi, dan memberikan nilai pada penggunanya dan para pemegang saham.

"Akuisisi kami baik untuk persaingan, baik untuk pengiklan, dan baik untuk orang-orang," tulisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com