KOMPAS.com - CEO Twitter, Jack Dorsey baru-baru ini membagikan pandangannya mengenai media sosial di masa yang akan datang.
Dorsey membayangkan, nantinya media sosial mungkin saja memiliki cara kerja di mana penggunanya bisa menentukan algoritma mereka secara personal.
Menurut Dorsey, algoritma yang dipersonalisasi itu bertujuan untuk memilah, apa saja rekomendasi konten maupun iklan yang memang benar-benar relevan dengan kesukaan pengguna.
Seperti diketahui, saat ini belum ada platform media sosial yang mempunyai keistimewaan tersebut.
Baca juga: Algoritma Facebook Bikin Donald Trump Menangi Pemilu AS?
"Masa depan di mana Anda dapat memilih apa yang ingin Anda lihat di media sosial, dengan menentukan algoritma rekomendasi sesuai keinginan Anda, bukan menyerahkannya pada perusahaan yang menentukan algoritma," kata Dorsey.
Dorsey pun mengungkap ide adanya platform seperti toko aplikasi, yang menjual algoritma. Pengguna nantinya bisa memilih algoritma mana yang ingin dipakai.
Twitter dikatakan Dorsey bisa membuat bermacam algoritma tersebut untuk diranking dan dipilih pengguna.
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Kamis (11/2/2021), ke depannya, Dorsey juga ingin media sosial termasuk Twitter memiliki cara kerja yang terdesentralisasi.
Desentralisasi memiliki makna sesuatu yang terlepas dari pusat. Dalam hal ini, media sosial
diharapkan tidak selalu mengikat dengan apa pun yang berada dalam jangkauan mereka, salah satunya yaitu pengguna.
Dengan begitu, pengguna seolah merasa "dibebaskan" untuk mengatur apa saja konten yang ingin mereka lihat di media
sosial.
Baca juga: Twitter Tutup Permanen Akun Donald Trump
"Kami (Twitter) bersemangat untuk membangun fitur di mana pengguna memiliki kesempatan untuk menentukan pilihan mereka, atas apa yang ingin mereka lihat," jelas Dorsey.
Pada Desember 2019 lalu, Twitter telah membentuk proyek penelitian bernama Bluesky yang beranggotakan lima orang untuk mengembangkan pola kerja lebih lanjut mengenai sistem desentralisasi media sosial.
— bluesky (@bluesky) December 11, 2019
Upaya menciptakan standar media sosial baru yang terdesentralisasi diyakini dapat mengalihkan dominasi dari platform Twitter. Dengan begitu, peluang Twitter untuk meraup keuntungan pun juga diyakini bakal lebih efektif.
Dorsey sendiri berpendapat bahwa upaya ini bakal membuka kemungkinan bagi Twitter untuk lebih fokus pada inovasi baru yang jauh lebih sehat dari platform yang ada saat ini.
"Tak hanya membantu dari segi bisnis, memberi kesempatan bagi pengguna untuk membuat pilihan mereka sendiri juga akan mendorong banyak orang untuk berpartisipasi di media sosial," ungkap Dorsey.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.