Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Tim Berners-Lee, Bapak Internet yang Sedih Melihat Ciptaannya

Kompas.com - 22/02/2021, 10:16 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

"The Mine of Information" dinilai terlalu persis seperti panggilannya sendiri apabila disingkat "TIM", (T)he (I)nformation (M)ine. Lalu, Mine of Information juga gagal digunakan karena membentuk singkatan "MOI". Dalam bahasa Prancis, "MOI" berarti "me" atau saya.

Dua nama itu agaknya terdengar terlalu posesif bagi Tim, yang satu merujuk pada nama panggilannya dan yang satunya merupakan kata ganti orang pertama tunggal.

Padahal, Tim memiliki visi bahwa proyek software tersebut bisa digunakan orang banyak di seluruh dunia.

Baca juga: 3 Hal yang Jadi Kekhawatiran Orangtua di Indonesia, Saat Anak Main Internet

The Information Mesh juga gagal digunakan karena kata "mesh" pada nama tersebut memiliki pengucapan yang sama dengan kata "mess" yang berarti "kekacauan" dalam bahasa Inggris.

Seolah percaya bahwa nama adalah doa, Tim benar-benar ingin memberikan nama yang sesuai dengan visi proyek yang ia buat. Akhirnya, World Wide Web dipilih sebagai nama proyek tersebut.

Tim mengungkapkan, nama World Wide Web paling cocok disematkan untuk menekankan bentuk desentralisasi dari WWW. Dia ingin web menjadi tempat di mana segala sesuatu dapat dihubungkan dengan apapun dan bersifat global.

Yang tak kalah menarik, Tim juga bersikeras ingin WWW dituliskan dalam format "World Wide Web" bukan "Worldwide Web". Padahal "worldwide" sebenarnya juga merupakan kata benda yang valid dalam bahasa Inggris.

"Saya juga tahu worldwide ada di kamus. Tetapi, WWW harus dieja sebagai tiga kata terpisah, sehingga akronimnya adalah tiga "W" yang terpisah tanpa tanda hubung," kata Bapak WWW itu, seperti dihimpun KompasTekno dari The Next Web, Senin (22/2/2021).

Dalam bahasa Indonesia, World Wide Web dapat diartikan sebagai Waring Wera Wanua.

World Wide Web disebut-sebut menjadi salah satu penemuan paling penting di abad ke-20. Bahkan majalah Time pada 1999 menobatkan Tim sebagai salah satu tokoh terpenting di abad ke-20 berkat penemuannya.

Kendati demikian, Tim enggan mematenkan ciptaannya. Karena keputusannya itu, dia tidak pernah mendapatkan keuntungan langsung dari web.

Alih-alih mematenkannya, Tim justru lebih memilih merilis source code peramban WorldWideWeb ke domain publik. Menurut dia, WWW harus bersifat open source.

Tim betul bahwa Web dapat berkembang apabila tidak dibatasi dengan paten, biaya, royalti, atau kontrol lainnya. Dengan begitu, dia setiap pengguna internet dapat menciptakan produk atau jasa mereka sendiri di atas Web.

Baca juga: Tips Menjaga Keamanan Anak di Internet

Benar saja, selang 30 tahun sejak diciptakan, web kini dihuni oleh situs blog, pemerintahan, portal berita, hingga tempat bernaung perusahaan teknologi raksasa seperti Facebook, Amazon, Google, dan lain sebagainya.

Mendirikan W3C dan WWWF

Setelah merilis sumber kode Web ke publik, Tim menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk menjaga dan mengawal pertumbuhan web, yakni dengan mendirikan World Wide Web Consortium (W3C) dan World Wide Web Foundation.

Sebab, dia tahu kekuatan dari Web yang secara radikal dapat mengubah pemerintah, bisnis, masyarakat. Dia juga pernah membayangkan, WWW yang ia ciptakan bisa justru bisa menjadi penghancur dunia jika jatuh di tangan yang salah.

“Untuk orang yang ingin memastikan web melayani kemanusiaan, kita harus memperhatikan apa yang dibangun orang di atasnya,” kata Tim kepada Vanity Fair.

Oleh karena itu, Tim mendirikan W3C pada Oktober 1994. Konsorsium ini didirikan untuk mengembangkan teknologi (spesifikasi, pedoman, perangkat lunak, dan alat) untuk mengarahkan web ke potensi terbaiknya.

Tim juga mendirikan World Wide Web Foundation pada 2009. WWWF didirikan untuk memastikan bahwa web digunakan untuk kepentingan umat manusia dengan menetapkannya sebagai hak dasar dan barang publik global.

Tim pun kerap mendorong keterbukaan data pemerintah secara global dan memperjuangkan hak-hak seperti netralitas jaringan, privasi, serta keterbukaan web.

Sedih melihat WWW

Sejak 30 tahun lalu diciptakan, WWW telah berkembang pesat. Pada mulanya, web yang dibuat oleh Tim hanya berfungsi sebagai teknologi pasif, sekadar bisa dibaca dan minim interaksi antar pengguna.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com