Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TEKNO] Alasan Nokia Bangkrut, Wilayah 5G Pertama di Indonesia, Oppo dan Xiaomi Baru

Kompas.com - 05/04/2021, 09:45 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selamat hari Senin, selamat kembali ke realita! Gimana kabarnya SobatTekno habis dapat libur panjang?

Mungkin ada yang memanfaatkan long weekend kemarin untuk hibernasi di rumah atau ada pergi liburan ya? Apapun itu, jangan lupa untuk selalu patuhi protokol kesehatan, jaga jarak, pakai masker ya!

Selama long weekend nggak baca berita dan takut ketinggalan isu terhangat seputar dunia teknologi? Eits nggak perlu khawatir, KompasTekno sudah merekap beberapa topik terpopuler yang sayang banget untuk dilewatkan.

Apa aja tuh? Ada berita soal pandemi, mulai dari startup di Indonesia yang dapet investasi paling banyak di wilayah Asia Tenggara hingga tren konser virtual.

Nggak cuman itu, ada juga update berita soal wilayah Indonesia yang bakal dapet jaringan 5G gelombang pertama dan penguasa komputer di Indonesia. Dan yang nggak boleh ketinggalan, deretan smartphone baru!

Oiya, ngomong-ngomong soal ponsel, selama sepekan kemarin topik "alasan kenapa Nokia bangkrut" juga jadi bahasan paling populer di KompasTekno, lho.

Kejatuhan Nokia di industri ponsel

Nokia N70PhoneArena Nokia N70
Nokia boleh jadi salah satu merek handphone yang paling hits dan mendominasi industri ponsel, khususnya pada dekade 1990-an hingga awal 2000-an.

Di Indonesia, Nokia juga jadi ponsel sejuta umat. Tipe Nokia N Gage Classic, 2300, 3660, 6600, 7610, seri express music 5300, hingga Nokia N70, dan masih banyak lainnya juga pernah booming pada masanya.

Dari semua tipe yang pernah dirilis oleh Nokia, tipe mana yang paling membekas di hati kalian?

Tapi kalian tahu nggak sih? Antara tahun 2005 hingga 2010, keperkasaan Nokia di industri ponsel perlahan mulai tergerus, bahkan hingga jatuh bangkrut.

Eh emang Nokia bangkrut? Kok masih ada hp Nokia yang dijual?

Iya, guys, Nokia itu bangkrut sekitar tahun 2014-an, setelah divisi perangkat kerasnya diakuisisi oleh Microsoft dengan mahar senilai 7,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 96,8 triliun).

Nah, kemudian baru pada 2016, lisensi merek Nokia dibeli oleh perusahaan Finlandia, HMD Global. Jadi ponsel-ponsel Nokia yang dipasarkan saat ini itu berada di bawah perusahaan itu.

Emang sih, kalo di iklan-iklan nggak ada nama HMD. Ini karena nama HMD hanya digunakan untuk kepentingan korporat dan nggak dicantumin di iklan. Sedangkan nama Nokia Mobile masih terus dipakai sebagai merek di iklan hingga nama di media sosial.

Eh kalo gitu ceritain dong, kenapa sih Nokia bangkrut?

Untuk menjawab rasa pensaran kalian, dua orang profesor dari Sekolah Tinggi Bisnis INSEAD Singapura udah membuat studi ilmiah, nih, untuk menguak alasan kenapa Nokia bangkrut.

Di dalam karya ilmiah bertajuk Distributed Attention and Shared Emotions in the Innovation Process: How Nokia Lost the Smartphone Battle, ada tiga alasan utama yang jadi penyebab kenapa Nokia bangkrut.

Apa alasan yang pertama?

Dari hasil wawancara dengan 76 manajer level atas dan menengah serta engineer Nokia, dua profesor ini mengungkapkan bahwa budaya kerja yang mencekam jadi salah satu alasan yang membuat Nokia bangkrut.

Hah, mencekam gimana?

Kata studi ilmiah itu, para pemimpin Nokia punya sifat yang cukup tempramental. Jadinya para manajer yang pangkatnya nggak tinggi-tinggi banget, takut untuk ngelaporin hasil kerjaan mereka. Kalau apes, mereka bisa dipecat.

Alhasil, mereka takut melaporkan hasil penjualan yang gagal mencapai target. Karena takut dipecat, alhasil para manajer ini berbohong kepada pemimpinnya soal kondisi penjualan dan kualitas produk mereka.

Ternyata bukan manajer Nokia aja yang takut, para pemimpin eksekutifnya juga.

Kok ikut takut juga?

Mereka bukan takut dipecat, tapi takut mengakui mutu sebenarnya dari sistem operasi Symbian yang dijalankan pada perangkat Nokia saat itu.

Para pemimpin eksekutif di Nokia ini khawatir apabila mengakui kualitas OS miliknya, para investor, pemasok, dan terutama penggunanya, meninggalkan Nokia.

Padahal waktu itu, tepatnya pada 2007, industri ponsel sudah kedatangan pemain baru yang cukup menjanjikan, yaitu perusahaan Apple dengan produk pertamanya iPhone. Sistem operasi Apple, iOS disebut-sebut juga punya mutu yang bagus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com