Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TEKNO] Scammer Indonesia Curi Uang Bansos Amerika, Merger Gojek-Tokopedia, hingga Jack Ma yang Muncul Lagi

Kompas.com - 19/04/2021, 11:35 WIB
Bill Clinten,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Tokopedia dan Gojek juga cari cuan

Ngomong-ngomong soal cuan, ada dua perusahaan teknologi raksasa asal Indonesia yang konon bakal melakukan penggabungan atau merger besar untuk melantai di bursa.

Menurut beberapa sumber, Gojek dan Tokopedia bakal melakukan pendaftaran di dua pasar saham (dual listing) di Jakarta dan AS dan mengincar dana segar hingga 18 miliar dolar AS atau sekitar Rp 263 triliun lewat IPO.

Konon katanya, entitas gabungan Gojek-Tokopedia ini bakal dipimpin empat eksekutif paling senior. Dua dari  Gojek dan dua lainnya dari Tokopedia.

Baca juga: Dua Petunjuk Baru Merger Gojek-Tokopedia Makin Dekat

Mereka disinyalir adalah Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi; serta CEO Tokopedia, William Tanuwijaya dan Presiden Tokopedia, Patrick Cao.

Ke depannya, mereka akan sama-sama membuat keputusan penting dan mengembangkan strategi bisnis secara keseluruhan.

Kalo digabung, namanya apa dong?

Nah ini yang banyak ditanyain di medsos, sampai marak jadi meme segala. Belakangan ada informasi agak sahih yang bilang kalau perusahaan gabungan Gojek dan Tokopedia ini nantinya akan dipanggil "GoTo".

Cara penyebutannya bukan dengan logat Indonesia "go to" ya, tapi ala Inggris "go tu" yang artinya kira-kira "pergi ke..." tanpa keterangan tempat.

Kabar penggabungan ini belum diamini oleh Gojek dan Tokopedia secara resmi. Tap sudah banyak bocoran yang mengindikasikan bahwa kedua perusahaan tersebut memang bakal "kawin" dalam waktu dekat.

Salah satunya yang paling baru menyebutkan kalau Gojek dan Tokipedia tinggal tunggu restu dari pemegang saham masing-masing aja sebelum merger.

Eh, ada iklan Gojek bonceng Tokopedia

Selain itu, indikasi lainnya adalah iklan terbaru Gojek edisi bulan Ramadhan yang berdar di televisi, youtube, dan akun media sosial resmi Gojek. Di video iklan berdurasi semenit itu muncul maskot Tokopedia yang membonceng mitra driver Gojek.

Baca juga: GoTo, Inikah Nama Perusahaan Baru Hasil Merger Gojek-Tokopedia?

Di akhir iklan yang "mengandung bawang" itu, mitra driver Gojek dan maskot Tokopedia bermunculan dari beberapa rumah, kemudian melangkah ke arah kamera, begini tampilan iklannya.

Entah kebetulan atau bukan, jumlah driver Gojek yang muncul lebih banyak dibanding maskot Tokopedia.

Kalau dicocok-cocokin sih, kayaknya ini ada hubungannya sama kepemilikan saham GoTo nantinya yang dirumorkan 60 persen dipegang Gojek, 40 persen sisanya buat Tokopedia.

Ovonya gimana?

Sinyal berikutnya berasal dari Tokopedia, menyangkut dompet digital Ovo yang digunakan juga di Grab, yang notabene pesaing Gojek. Tanda-tandanya sudah kelihatan bahwa Ovo akan digeser dari Tokopedia.

Misalnya nih, sekarang Tokopedia punya Tokopoints yang fungsinya mirip-mirip Ovo Points. Kupon cashback pun sebagian sudah dialihkan ke Tokopoints ini. Memang belum seluruhnya, tapi nggak menutup kemungkinan bahwa Ovo nantinya akan benar-benar hengkang.

Penampakan Tokopoints di Tokopedia.Ist Penampakan Tokopoints di Tokopedia.
Nah, nanti mungkin nanti fungsi dompet digital di Tokopedia bakal diambil alih sama pesaing Ovo, siapa lagi kalau bukan GoPay dari Gojek.

Ovonya sendiri dikabarkan akan pindah ke lain e-commerce. Konon Ovo lagi pedekate sama Lazada. Salah satu buktinya adalah transaksi Lazada yang saat ini sudah bisa dibayarkan lewat Ovo yang sebelumnya belum tersedia.

Baca juga: Bagaimana Nasib Ovo jika Tokopedia Merger dengan Gojek?

Kupon dan iming-iming cashback Ovo Points juga mulai muncul. Terus, di aplikasi Ovo ada promosi hasil kolaborasi dengan Lazada.

Opsi pembayaran menggunakan Ovo di Lazada yang sebelumnya belum tersdia.Ist Opsi pembayaran menggunakan Ovo di Lazada yang sebelumnya belum tersdia.

Coinbase masuk bursa

Coinbase merupakan platform cryptocurrency pertama yang resmi mencatatkan diri ke bursa saham AS di Nasdaq dengan kode COIN. Pendaftaran ke bursa saham dilakukan secara langsung, bukan melalui IPO konvensional.

Artinya, saham Coinbase dijual langsung ke pasar tanpa perantara (underwriters), lebih tepatnya saham ditawarkan ke para karyawan dan pemegang saham yang sudah ada saat ini.

Baca juga: Dompet Mata Uang Kripto Coinbase Resmi Melantai di Bursa Saham

Ini unik, soalnya proses IPO biasanya membutuhkan peran underwriters untuk menentukan harga sebelum dilempar ke pasar.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com