KOMPAS.com - Nama Pavel Durov, masuk dalam daftar 50.000 nomor ponsel yang disusupi perangkat lunak jahat Pegasus.
Kendati demikian, CEO Telegram ini mengaku tidak khawatir karena merasa tidak ada informasi penting yang bisa dicuri meski ponselnya disusupi Pegasus.
Durov mengatakan, dirinya sadar telah diawasi salah satu nomornya telah disusupi software mata-mata mirip Pegasus sejak 2018 lalu.
Pria asal Rusia ini juga mengaku saat tinggal di negaranya, semua ponsel miliknya disusupi dengan berbagai cara.
Ia pun menyalahkan Apple dan Google atas maraknya serangan Pegasus ini.
Menurut Durov, Apple dan Google sengaja membiarkan adanya backdoor alias pintu belakang yang terbuka di sistem mereka agar serangan semacam itu bisa terjadi.
Dia mengatakan bahwa hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan Edward Snowden pada 2013 lalu. Di mana Snowden mengatakan bahwa Apple dan Google adalah bagian dari "program pengawasan global".
"Keberadaan backdoor dalam infrastruktur dan software yang penting menciptakan tantangan yang berat bagi umat manusia. Itu sebabnya, saya menyerukan kepada semua pemerintahan di dunia untuk mulai bertindak melawan duopoli Apple-Google di pasar smartphone dan memaksa mereka untuk membuka ekosistem tertutup mereka dan menciptakan lebih banyak kompetisi," kata Durov.
Pernyataan yang sama pernah disampaikan CEO WhatsApp pada 2019 lalu dalam surat terbuka kepada pemerintah ketika muncul serangan Pegasus pada tahun yang sama.
Baca juga: WhatsApp dan Telegram Kompak Salahkan Apple serta Google soal Pegasus
Kendati demikian, menurut Durov, pemerintah dari berbagai negara lamban merespons peringatan duopoli dan ancaman spyware tersebut. Mereka tidak melakukan apapun sampai perangkat mereka sendiri yang menjadi sasaran.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.