Gagal Memeras, Hacker Sebar Source Code Game FIFA 21 di Internet

KOMPAS.com - Juni lalu, sekelompok hacker mengklaim memiliki data source code game FIFA 21 dan berupaya menjualnya lewat forum kriminal siber seharga 28 juta dollar AS atau lebih dari Rp 400 miliar.

Data tersebut tak kunjung laku. Kemungkinan karena berbentuk source code sebuah game sehingga tidak berguna buat kriminal siber, yang biasanya hanya tertarik pada data pribadi atau finansial yang bisa digunakan dalam aksi kejahatan.

Gagal menjual barang curiannya, kelompok hacker itu lantas mencoba memeras Electronic Arts (EA) selaku pemilik game FIFA 21. Upaya ini pun kandas karena EA merasa tidak ada data pribadi penggunanya dalam data yang bocor.

Baca juga: Hacker Bobol Server EA, Curi Kode Penting Game FIFA 21

Setelah dua kali apes, kelompok hacker yang bersangkutan kemudian memutuskan untuk menyebar data source code FIFA 21 lewat forum kriminal siber pada akhir Juli lalu. Data tersebut kini marak didistribusikan lewat situs-situs torrent di internet.

Sebagaimana dihimpun KompasTekno, Kamis (5/8/2021), The Record yang memperoleh salinannya mengatakan bahwa data itu memang berisi source code game sepak bola FIFA 21, termasuk tools untuk layanan-layanan server-side EA.

Dalam sebuah wawancara dengan Motherboard, kelompok kriminal siber tersebut mengaku mendapatkan source code FIFA 21 setelah membeli authentication cookie untuk kanal Slack internal EA dari sebuah pasar gelap internet.

Baca juga: Game Sepak Bola FIFA 22 Sudah Bisa Dipesan, Ini Harganya

Dengan cookies itu, mereka masuk ke kanal Slack internal EA dan memanipulasi staf IT agar memperoleh akses ke jaringan internal perusahaan. Dari sana, para hacker kemudian mencuri data source code sebanyak 780 GB.

Menyusul disebarnya data source code FIFA 21 di internet, EA memastikan tidak ada data pemain yang ikut bocor dalam kejadian tersebut.

"Setelah insiden ini, kami telah menerapkan peningkatan keamanan. Kami tidak melihat bahwa (kebocoran source code FIFA 21) akan berdampak pada game atau bisnis kami," sebut seorang juru bicara EA.