Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Foto Kerupuk Rambak di Akun Instagram Apple, Jepretan Fotografer Semarang

Kompas.com - 12/08/2021, 17:22 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Capaian ini juga membuktikan bahwa foto yang bagus, tidak melulu harus dihasilkan oleh gawai atau perangkat yang canggih.

"Kamera atau perangkat (yang canggih) bukan jadi penghambat kita berkarya untuk street photography, itu yang coba saya konsisten lakukan," imbuhnya.

Cerita di balik foto estetik

Rezha menceritakan bahwa foto itu diambil di pasar Karang Ayu Semarang pada 23 Agustus 2020, saat ia memiliki kesempatan untuk pulang ke kampung halaman di tengah masa pandemi.

Pagi itu, sekitar pukul 06.00 WIB, ia mengantar sang isteri ke pasar yang lokasinya tidak jauh dari rumah. Sambil menanti sang isteri berbelanja, Rezha menghabiskan waktu untuk berburu foto baru.

Sebenarnya, Rezha sudah melewati sosok bapak pedagang yang menjadi subyek fotonya. Tapi ia kembali mendekat ke sosok tersebut karena tertarik dengan topi yang dikenakan.

"Topi bapak itu super unik, jarang orang Indonesia pakai topi itu," jelasnya.

Apalagi, saat itu terik matahari sedang berada pada momen emas, terang dan kuat. Sehingga, menjadi waktu yang tepat bagi Rezha untuk mengabadikannya diam-diam (candid).

Rezha mengambil jarak sekitar 3-4 meter dari sosok tersebut sambil mengotak-atik pengaturan kamera pada mode manual di iPhone 7 Plus, yang sudah digunakannya sejak 2018 lalu.

Baca juga: Tips Memotret dengan Smartphone ala Fotografer Nikko Ilham

Ia lebih dulu menurunkan tingkat kecerahan lalu mengambil beberapa jepretan. Konsep siluet atau bayangan dipilih bukan tanpa sebab. Selain estetika, konsep ini dipilih untuk menjaga privasi subyek foto.

"Di street photogrpagy kan kita membidik orang yang kita enggak kenal, di mana privasi atau identitas orang itu bisa jadi tertangkap lalu kita publikasikan. Saat itu, bayangan yang menaungi wajah beliau semakin kuat dan akhirnya foto itu cukup estetik tapi tidak menimbulkan risiko, atau merugikan subyek foto," jelas Rezha.

Setelah memilih foto yang dianggap paling bagus, Rezha memolesnya di aplikasi Lightroom dengan sedikit perbaikan. Rezha mengatakan bahwa ia hanya sekadar iseng mengunggah foto tersebut dengan membubuhkan tagar #shotoniphone.

Beberapa foto yang terpajang di feed Instagram miliknya pun dibubuhi tagar serupa. Tidak ada niatannya untuk ikut kompetisi fotografi #shotoniphone yang diselenggarakan Apple tiap tahunnya, yang melombakan foto-foto yang diambil dari kamera iPhone.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by apple (@apple)

Apple Fanboy yang dapat e-mail dari Apple

Selain bangga karena membawa nama Semarang dan Indonesia, Rezha juga bangga karena dirinya adalah seorang Apple Fanboy, sebutan untuk penggemar produk Apple.

iPhone pertamanya adalah iPhone 3Gs yang dirilis pada 2009 silam. Ia hijrah menjadi pengguna iPhone setelah pensiun sebagai pengguna BlackBerry. Sejak saat itu, Rezha belum pindah ke smartphone non-iPhone hingga kini.

Beberapa model iPhone pernah digunakannya, seperti iPhone 4s, iPhone 5, iPhone 6, hingga iPhone 7 Plus yang ia pakai hingga saat ini.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com