Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kode Error "404 Not Found", Ruang Server Penemu Internet, dan Kecelakaan Pesawat 404

Kompas.com - 14/08/2021, 16:45 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Ia menjelaskan, kantor ia bekerja dulu bahkan tidak memiliki ruangan dengan nomor 404.

"Anehnya tidak ada ruang '04' di gedung '4'. Ruangan di kantor mulai dari '410' dan seterusnya. Jangan tanya kenapa. Maaf mengecewakan Anda semua, tetapi tidak ada ruangan 404 di CERN," kata dia.

Baca juga: Profil Tim Berners-Lee, Bapak Internet yang Sedih Melihat Ciptaannya

Dikaitkan dengan kecelakaan pesawat 404

Teori tentang penamaan kode eror untuk situs web atau tautan web yang rusak ini masih terus berlanjut.

Penamaan kode eror "404 Not Found" juga dikaitkan dengan kecelakaan pesawat bernomor penerbangan 404 yang terjadi berdekatan dengan diciptakannya World Wide Web.

Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari History of Yesterday, Sabtu (14/8/2021), setidaknya ada dua kecelakaan pesawat berkode penerbangan 404 yang terjadi dalam kurun waktu 1989 dan 1990.

Kecelakaan itu melibatkan pesawat Pakistan International Airlines Flight 404 dan Alitalia Flight 404.

Pesawat Pakistan International Airlines sendiri dikabarkan hilang dan jatuh di Himalaya. Namun puing-puingnya tak dapat ditemukan.

Sementara Alitalia Flight 404 jatuh di dekat bandara Zurich, Swiss. Lokasi jatuhnya pesawat ini disebut berjarak 241 km dari kantor CERN di Swiss, tempat lahirnya WWW.

Dari sinilah muncul teori, bahwa Tim dan Cailliau banyak mendengar berita soal dua kecelakan pesawat ini yang menyebutkan "404 can't be found" alias pesawat berkode 404 tidak dapat ditemukan, ketika merampungkan proyek WWW di tahun 1989-1990.

Lalu di bawah alam bawah sadar keduanya, Tim dan Cailliau menggunakan referensi "404 can't be found" tersebut sebagai kode eror situs web atau tautan yang tak ditemukan, rusak, dihapus.

Hingga kini, Tim Berners-Lee dan Robert Cailliau tetap diam tentang asal mula penamaan kode eror "404 Not Found" di internet itu.

Baca juga: DNS Mampet, Internet Sedunia Bisa Tumbang

Ada banyak status kode lainnya

Walaupun banyak teori yang berkembang soal asal-usul penamaan kode eror "404 Not Found", tak menutup kemungkinan "404" itu murni sebuah kode angka yang merujuk pada situs web atau tautan yang rusak. Tanpa ada kisah atau makna khusus di balik penamaannya.

Hal ini mengingat web yang menggunakan protokol HTTP memiliki kode status yang beragam, dan semuanya merupakan kombinasi angka tertentu.

Dirangkum KompasTekno dari situs iana.org, seluruh lalu lintas yang terjadi di web diwakilkan dengan kode status berisi kombinasi angka berawalan 1xx, 2xx, 3xx, 4xx, dan 5xx. Berikut penjelasannya.

  • 1xx: Kode status HTTP untuk informasi. Permintaan diterima, proses berlanjut
  • 2xx: Kode status HTTP untuk sukses. Tindakan berhasil diterima, dipahami, dan diterima
  • 3xx: Kode status HTTP untuk pengalihan. Tindakan lebih lanjut harus diambil untuk menyelesaikan permintaan
  • 4xx: Kode status HTTP untuk kesalahan klien. Permintaan berisi sintaks yang buruk atau tidak dapat dipenuhi
  • 5xx: Kode status HTTP untuk kesalahan server. Server gagal memenuhi permintaan yang tampaknya valid

Tidak semua status HTTP ini bisa dilihat oleh pengguna internet. Di antaranya banyaknya kode status HTTP, kode eror "404 Not Found" inilah yang paling sering dilihat oleh pengguna internet.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, kode 404 merujuk pada status "Not Found", di mana situs web atau tautan yang tak bisa ditemukan. Biasanya karena situs web atau tautan yang rusak atau sudah dihapus.

Selain "404 Not Found", kode eror ini juga bisa berbunyi Error 404, HTTP 404, Error 404 Not Found, HTTP 404 Not Found, 404 Page Not Found, hingga The requested URL was not found on this server.

Seluruh status kode HTTP bisa disimak selengkapnya melalui tautan berikut.

Baca juga: 10 Kota di Indonesia dengan Internet Terkencang, Jakarta Runner-up

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com