KOMPAS.com - Surat elektronik atau e-mail merupakan salah satu media komunikasi yang populer dan digunakan hampir semua orang. Belum lagi, mayoritas platform akan membutuhkan e-mail sebagai syarat membuat akun maupun log-in (masuk).
Penggunaan e-mail yang masif terkadang membuat pengguna sedikit lalai pada keamanannya. Kelalaian itu justru bisa jadi celah keamanan yang bisa dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk melancarkan serangan siber.
Salah satu risiko yang akan terjadi adalah serangan BEC (Business Email Compromise). BEC sendiri merupakan sebuah tindak kriminal yang memanfaatkan celah kerentanan dari sebuah surat elektronik.
Baca juga: 5 Cara Praktis untuk Membersihkan Kotak Masuk Gmail
Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisir celah kerentanan yang ada di e-mail. Salah satunya adalah dengan segera menghapus e-mail berisi informasi sensitif. Seperti apa jenis e-mail yang sebaiknya harus segera dihapus agar tidak mudah diretas?
Saat Anda melakukan log in ke sebuah layanan, biasanya dibutuhkan proses verifikasi untuk memvalidasi bahwa si pemilik akun yang asli lah yang sedang melakukan log in.
Lantas, pengguna akan menerima data otentikasi untuk melanjutkan proses verifikasi. Data otentikasi ini bentuknya bisa berupa kode atau tautan. Nah, data inilah yang sebaiknya segera dihapus agar tidak menjadi celah yang bisa dimanfaatkan peretas, menurut perusahaan keamanan siber, Kaspersky.
Anda tentu pernah memperoleh berbagai bentuk notifikasi dari layanan online seperti konfirmasi pendaftaran, tautan pengaturan ulang kata sandi, atau notifikasi kebijakan privasi.
Berbagai notifikasi inilah yang menjadi petunjuk hacker untuk mengetahui layanan apa saja yang Anda gunakan. Dari situ, hacker bisa memanfaatkan celah untuk menyelinap ke kotak masuk, lalu meminta perubahan kata sandi dan mengakses akun layanan secara ilegal.
Maka dari itu segera hapus jenis pesan email seperti ini untuk menghindari berbagai tindak kriminal yang tidak diinginkan.
Baca juga: Gmail Punya Fitur Pencegah Salah Kirim E-Mail
Pernahkah Anda mengirim data pribadi, seperti scan KTP, paspor, ijazah, dokumen pajak, atau informasi sejenis lainnya ke alamat e-mail kedua Anda atau alamat yang lain?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.