KOMPAS.com - Layanan berbagai video pendek TikTok tengah melakukan uji coba fitur langganan berbayar, alias paid subscriptions.
TikTok sendiri sudah mengonfirmasi soal uji coba fitur langganan berbayar ini, beberapa hari setelah Instagram juga mengumumkan menguji coba langganan berbayar di AS.
Namun TikTok enggan memberikan detail lebih lanjut soal fitur paid subscription ini. Termasuk soal skema, nominal langganan, hingga komisi yang kemungkinan bakal diambil TikTok dari langganan berbayar ini.
Juru bicara TikTok hanya mengatakan bahwa pihaknya "selalu memikirkan cara baru untuk memberikan manfaat bagi komunitas kami dan memperkaya pengalaman TikTok".
Baca juga: Pejuang LDR Bikin Aplikasi untuk Pacar, Popularitasnya Saingi TikTok
Karena masih dalam tahap uji coba, fitur paid subscription ini hanya tersedia secara terbatas untuk pengguna TikTok yang berbasis di Amerika Serikat (AS). Belum diketahui kapan TikTok akan menggulirkan fitur ini kepada penggunana secara luas.
Hingga kini, masih belum jelas bagaimana model langganan berbayar ini akan diterapkan pada TikTok.
Namun sesuai namanya, langganan berbayar ini memungkinkan kreator konten di TikTok untuk mematok biaya langganan dengan nominal tertentu kepada pengikutinya (follower).
Pengikut yang berlangganan kemungkinan bakal bisa mengakses konten eksklusif milik kreator.
Nah, bila kreator memilih untuk memberlakukan biaya langganan, agaknya video mereka tidak akan muncul lagi di laman For You Page pengguna.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.