Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bitcoin Anjlok, Pasar Kripto Dunia Rugi Hingga Rp 14.329 Triliun

Kompas.com - 23/01/2022, 12:01 WIB

KOMPAS.com - Bitcoin terus mengalami penurunan harga yang cukup drastis sejak pekan lalu. Merosotnya harga Bitcoin membuat nilai kapitalisasi pasar mata uang kripto global turun lebih dari 1 triliun dollar AS atau sekitar Rp 14.329 triliun (kurs Rp 14.329).

Menurut data di situs Coin Metrics, harga mata uang kripto (cryptocurrency) dilaporkan anjlok hingga 15 persen sejak Jumat, (21/1/2022) lalu.

Berdasarkan pantauan di situs Coin Metrics, Minggu (23/1/2022), harga bitcoin hari ini telah berada di kisaran angka 35.000 dolar AS atau sekitar Rp 501,5 juta per keping. Dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin kembali turun 3,23 persen.

Baca juga: Harga Bitcoin, Ethereum, dkk Anjlok Lagi

Harga Bitcoin saat ini merupakan titik terendah sejak mencapai angka tertingginya di kisaran 69.000 dollar AS pada November 2021. Nilai Bitcoin hingga pekan ini sudah terpangkas 40 persen.

Anjloknya harga Bitcoin berdampak besar pada nilai kapitalisasi pasar mata uang kripto. Sebab, Bitcoin menjadi mata uang kripto dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di dunia saat ini.

Tidak cuma Bitcoin, mata uang kripto lain juga terpantau melemah. Mata uang kripto beken lain, seperti Ethereum atau Dogecoin, masing-masing juga turun 6,27 persen dan 4,09 persen dalam waktu 24 jam.

Untuk Ethereum yang merupakan cryptocurrency terbesar kedua setelah Bitcoin, harganya tersungkur sekitar 20 persen di kisaran harga 2.500 dolar AS (sekitar Rp 35,8 juta) pada Sabtu (22/1/2022).

Baca juga: Harga Bitcoin Anjlok pada Awal 2022, Ini Penyebabnya

Menurut Kepala Analis Pasar di AvaTrade Naeem Aslam, pesimisme yang muncul di benak investor dan para trader ikut memengaruhi harga ekuitas dan aset dalam bentuk Bitcoin.

"Masalahnya dengan Bitcoin adalah, ketika (nilainya) mulai turun, maka upaya penurunan harga juga terjadi secara drastis," ungkap Aslan, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Market Watch, Minggu (23/1/2022).

Aslam juga mengatakan bahwa penurunan harga Bitcoin turut dipengaruhi upaya bank sentral Rusia yang melarang aktivitas penambangan dan aktivitas cryptorurrency. Tidak jauh berbeda dengan China, Rusia sudah memberlakukan larangan aktivitas terkait cyptocurrency sejak tahun 2021 lalu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com