Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib 5G di Indonesia pada 2022, Komersialisasi dan Keterbatasan Frekuensi

Kompas.com - 25/01/2022, 09:02 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Kominfo siapkan frekuensi 26 GHz

Di samping frekuensi 700 MHz, pemerintah juga berencana menambah spektrum frekuensi untuk "jalan tol" 5G pada 2022 ini. Total tambahan spektrum frekuensi untuk 5G ditargetkan mencapai 1.000 MHz.

Dedy mengatakan, penambahan frekuensi tersebut akan dilakukan di pita frekuensi 26 GHz.

"Saat ini, Kementerian Kominfo berencana akan melakukan farming di pita frekuensi 26 GHz karena pita ini sedang tersedia dan tidak ada pengguna existing di dalamnya," kata Dedy.

Kendati demikian, ia belum banyak berkomentar terkait jadwal farming "jalan tol" jaringan 5G di pita frekuensi 26 GHz tersebut.

Dedy hanya mengatakan bahwa jadwal farming pita 26 GHz akan menyesuaikan kematangan dukungan ekosistem perangkat dan kesiapan dukungan infrastruktur.

"Pasalnya, kesiapan dan kesesuaian perangkat yang dapat digunakan dalam frekuensi tersebut masih menjadi tantangan," kata Dedy.

Tantangan yang dimaksud Dedy, misalnya, pemanfaatan pita 26 GHz ini memiliki kapasitas transmisi yang cukup besar, sehingga membutuhkan dukungan infrastruktur aktif jaringan fiber optic yang memadai.

Baca juga: Internet 5G di Indonesia, Cakupan Terbatas dan Kecepatannya Masih 4G

Pada dasarnya, pita frekuensi 26 GHz memiliki jangkauan yang rendah, namun, kecepatannya lebih tinggi. Sehingga, dibutuhkan lebih banyak BTS agar keterjangkauan 5G dengan pita frekuensi 26 GHz bisa lebih luas.

"Seperti ducting dan pembangunan tower/pole yang lebih masif untuk merapatkan Base Transceiver Station (BTS) yang akan memancarkan sinyal frekuensi 26 GHz untuk digunakan oleh masyarakat," lanjut Dedy.

Optimistis 5G diperluas tahun ini

Pemerintah sendiri menyiapkan tiga layer spektrum untuk menggelar 5G di Indonesia.

Pertama ada pita frekuensi 700 MHz masuk ke dalam kategori Coverage Layer (low band). Kedua, Capacity Layer (middle band) di frekuensi 2.3/2.6/3.3/3.5 GHz. Ketiga, Super Data Layer (high band) di spektrum 26/28 GHz.

Dengan rencana penyediaan spektrum baru untuk 5G tersebut, secara umum, Kementerian Kominfo optimistis penggelaran 5G di tahun 2022 ini dapat diperluas dibandingkan dengan tahun 2021 lalu.

"Perluasan tersebut ditunjang oleh semakin meningkatnya ketersediaan perangkat yang mendukung teknologi 5G dengan harga yang semakin terjangkau di pasaran," kata Dedy.

Ia menambahkan, perluasan layanan 5G juga ditunjang dengan hadirnya teknologi 5G di berbagai acara besar di Indonesia pada tahun 2022 ini.

"Salah satunya pada lokasi gelaran sidang Group of Twenty (G20) Indonesia pada 2022," kata Dedy.

Baca juga: Sokong Sektor Kesehatan hingga Industri Penyiaran, Berikut Sederet Kegunaan Teknologi 5G

Dalam keterangan terpisah, Kominfo juga diketahui menyiapkan 5G Experience di gelaran balap motor dunia, MotoGP Mandalika, pada 18-20 Maret 2022 mendatang.

Kehadiran 5G Experience tersebut merupakan hasil kerja sama dengan sejumlah operator seluler.

Cakupan layanan 5G nantinya akan disediakan di beberapa lokasi strategis, seperti tempat berkumpulnya awak media, akomodasi, security, international airport, dan venue sirkuit MotoGP Mandalika.

Kominfo juga secara khusus menyiapkan spektrum tinggi untuk menunjang 5G Experience yang akan disediakan Telkom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com