OnlyFans kini dilaporkan memiliki 2,1 juta kreator konten terdaftar di platformnya. Sementara itu, ada 188 juta pengguna terdaftar di OnlyFans.
Meski ditujukan untuk berbagai macam kreator dan genre konten, tak bisa dipungkiri bahwa konten pornografi sudah terlanjur menjadi daya tarik utama di OnlyFans.
Sebenarnya, tahun lalu, OnlyFans sempat mempertimbangkan untuk melarang konten bermuatan hal-hal seksual yang eksplisit. Larangan ini sedianya dijadwalkan bakal berlaku efektif mulai 1 Oktober 2021.
Menurut OnlyFans, perubahan kebijakan diperlukan karena ada desakan dari para mitra perbankan dan provider pembayaran terkait hal tersebut.
Apalagi, OnlyFans yang selama ini menjadi perusahaan privat, berencana menarik pendanaan dari investor luar dengan target valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14,4 miliar (kurs Rp 14.490).
Ketika itu, OnlyFans mengaku ingin mengembangkan pedoman kontennya supaya menjadi platform komunitas kreator dan fans inklusif yang berumur panjang. Salah satunya berencana melarang konten pornografi.
Baca juga: OnlyFans Juga Ingin Dipakai oleh Gamer, Musisi, dan YouTuber
Namun, pelarangan konten pornografi itu tak jadi diberlakukan di platform OnlyFans. Alasannya, platform yang didirikan oleh Timothy Stokely itu disebut mendapat kepastian dan kebebasan dari "para rekanan perbankan" untuk mendukung berbagai genre kreator.
Penangguhan larangan konten pronografi ini juga dilakukan OnlyFans setelah rencana tersebut memicu kontroversi dan kecaman dari penggunanya, sebagian merupakan pekerja seks yang ikut berkontribusi mempopulerkan OnlyFans.
Dengan begitu, hingga kini, OnlyFans masih bisa digunakan kreator untuk menjual konten pornografi bikinannya. Saat ini, situs OnlyFans sudah diblokir oleh pemerintah Indonesia karena dinilai mengandung konten yang negatif.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.