Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Foto Jual Ginjal demi iPhone 14, Ini Faktanya

Kompas.com - Diperbarui 20/09/2022, 08:39 WIB
Lely Maulida,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - "Jual ginjal demi iPhone" karena harga iPhone baru yang mahal. Ungkapan ini ternyata tak hanya familiar di Indonesia saja.

Pasalnya, sebuah foto yang viral di Thailand menunjukkan tiga orang berpose dan masing-masing memperlihatkan bekas luka operasi di perut sebelah kanan sembari memegang iPhone 14.

Foto itu sendiri sebenarnya berasal dari sebuah klinik kecantikan di Laos, dan unggahan foto itu hanya ditujukan sebagai lelucon.

Sayangnya ketika foto ini viral di Thailand, banyak orang memercayai bahwa orang-orang di foto itu rela menjual ginjalnya demi beli iPhone 14.

Baca juga: Begini Nasib Pria yang Jual Ginjal demi iPhone 4

Palang Merah Thailand kemudian mengecam konten tersebut karena dinilai bisa menginspirasi orang bertindak gegabah hanya demi iPhone.

"Tidak ada perdagangan organ seperti ini. (Praktik) Itu dilarang," kata Sophon Mekthon dari Pusat Donasi Organ Palang Merah Thailand.

"Tidak pantas perdagangan organ dipromosikan, apalagi untuk ditukar dengan uang untuk membeli iPhone. Itu tidak bermoral dan tidak etis," lanjut Mekthon.

Masyarakat Laos sendiri sepaham bahwa konten itu hanya merupakan lelucon. Apalagi pendapatan orang Laos memang lebih rendah dibanding harga iPhone 14, sehingga konten itu dianggap sesuai konteks masyarakat setempat.

Di Laos, orang-orang mendapat upah minimum sekitar 114 dolar AS per bulan (Rp 1,7 juta). Sedangkan di Thailand, upah minimumnya sekitar 343 dolar AS (Rp 5,1 juta). Jadi, harga iPhone 14 memang lebih mahal bagi orang Laos dibanding orang Thailand, dihimpun KompasTekno dari Mothership, Senin (19/9/2022).

Terlepas dari tujuan konten asal Laos itu sebagai lelucon, Mekthon mengajak masyarakat Thailand mendaftar ke Pusat Donasi Organ Palang Merah Thailand untuk menjadi pendonor organ setelah mereka meninggal.

Baca juga: iPhone 14 Ramai Ditawarkan di Indonesia, Harga Mulai Rp 18 Juta-Rp 38 Jutaan

Menurutnya, Thailand kekurangan donor sedangkan sekitar 6.000 orang menunggu dan mendaftar sebagai penerima.

Adapun foto yang diunggah oleh klinik kecantikan asal Laos di atas sudah dihapus.

Pernah terjadi di China, jual ginjal demi iPhone 6s

Tak sekadar lelucon, praktik jual ginjal demi iPhone sebenarnya pernah terjadi di China. Pada tahun 2015, dua pria bernama Wu dan Huang bersikeras ingin mendapat iPhone 6S dengan cara menjual organ tubuhnya.

China Daily melaporkan bahwa Wu dan Huang menjelajah internet untuk mencari "agen" yang bersedia mengatur transaksi.

Agen yang dipilih keduanya lantas meminta agar Wu dan Huang memeriksakan diri terlebih dahulu di sebuah rumah sakit di Nanjing untuk memastikan ginjal yang ditawarkan masih berfungsi dengan baik.

Dua model iPhone 6 series yang dirilis tahun 2014, yaitu iPhone 6 Plus (kiri) dan iPhone 6 (kanan).NDTV Dua model iPhone 6 series yang dirilis tahun 2014, yaitu iPhone 6 Plus (kiri) dan iPhone 6 (kanan).

Saat agen tidak muncul di rumah sakit, Sabtu (12/9/2015), Wu mempertimbangkan kembali rencana gilanya itu. Dia kemudian mengajak Huang untuk membatalkan niat. Namun, Huang menolak dan bersikeras untuk maju terus.

Wu akhirnya mengadukan Huang kepada pihak yang berwajib dan Huang pun melarikan diri.

Terbaring 7 tahun

Cerita lainnya terkait fenomena jual ginjal demi iPhone juga muncul di China. Pada tahun 2011, pria bernama Xiao Wang nekat menjual salah satu ginjalnya demi iPhone 4.

Baca juga: Warga China Berencana Jual Ginjal demi iPhone 6S

Saat itu , Wang masih berusia 17 tahun. Ia sangat menginginkan iPhone 4 karena konon di sekolah Wang, siapa pun yang memiliki iPhone akan dianggap "keren".

Setelah mendapat informasi bahwa ia akan tetap hidup dengan hanya satu ginjal, Wang pergi ke salah satu rumah sakit "abal-abal" untuk mengambil ginjalnya. Seorang arbiter rumah sakit tersebut mengatakan bahwa Wang akan hidup normal kembali setelah pemulihan selama satu minggu.

Sayangnya, apa yang dikatakan arbiter tadi justru tidak terjadi. Rumah sakit tempatnya mengekstrasi ginjal tidak memiliki sanitasi yang baik dan menyebabkan infeksi pada luka operasi. Bukannya membaik seperti yang dijanjikan, kondisi Wang justru semakin memburuk akibat infeksi tersebut.

Sejak saat itu, Wang harus menjalani perawatan di rumah sakit yang bonafide. Ginjal tunggalnya semakin memburuk, membuat Wang tidak bisa beraktivitas. Sehingga, selama tujuh tahun, Wang harus menghabiskan waktunya tidur di atas kasur.

Arbiter dan rumah sakit tempat Wang mengekstrasi ginjal telah diseret ke pengadilan. Keluarga Wang juga dilaporkan telah menerima uang kompensasi yang disebut cukup oleh rumah sakit.

Fenomena jual anggota tubuh demi iPhone sendiri memang bukan cerita baru di China. Yang dijual tak hanya ginjal, melainkan organ hati hingga mata pun pernah dilaporkan ditukar dengan iPhone model terbaru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com