Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Twitter Ramai-ramai Migrasi ke Medsos "Mastodon", Apa Itu?

Kompas.com - 09/11/2022, 12:03 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Meski mirip, Mastodon membawa sejumlah perbedaan. Misalnya, Mastodon memungkinkan penggunanya membuat postingan dengan batas 500 karakter. Twitter sendiri saat ini memiliki limit hingga 280 karakter per satu tweet.

Mastodon juga menyajikan timeline berdasarkan urutan waktu (chronological feed), bukan berdasarkan algoritma seperti Twitter.

Baca juga: Elon Musk PHK Ribuan Karyawan, Pendiri Twitter yang Minta Maaf

Ada ribuan server

Yang perlu digarisbawahi, Mastodon adalah platform jejering sosial terdesentralisasi, bukan platform jejaring sosial mandiri macam Twitter, Instagram, dan Facebook.

Misalnya, meski Instagram dan Facebook memiliki induk perusahaan yang sama (Meta Platforms Inc.), pengguna harus tetap membuat akun di Instagram dan Facebook.

Setiap postingan, orang yang diikuti, timeline di Instagram dan Facebook pengguna pun berbeda-beda. Ini dikarenakan Instagram dan Facebook merupakan dua platform sosial yang terpisah dan berdiri sendiri.

Nah, alih-alih menyerupai jejaring sosial mandiri macam Twitter, Facebook, Instagram, Rochko justru merancang Mastodon lebih seperti layanan e-mail atau RSS.

Jadi Mastodon seperti sistem distribusi yang memungkinkan orang-orang mengirim pesan publik ke siapa saja yang mereka ikuti di layanan.

Alhasil, di Mastodon, siapa saja bisa membuat server dan menjadi host. Lalu, Mastodon bekerja di background untuk saling menghubungkannya.

Menurut laporan New York Times, setidaknya ada 4.000 server independen yang ada di Mastodon. Kebanyakan server dijalankan oleh berbagai grup dan individu.

Untuk bergabung dengan Mastodon, pengguna tidak bisa melakukan registrasi seperti biasa, seperti ketika membuat akun baru di Twitter, Facebook, atau Instagram, misalnya.

Di Mastodon, pengguna harus memilih satu server terlebih dahulu untuk mendaftar. Beberapa di antara server terbuka untuk siapa saja.

Namun, beberapa di antarnya juga memerlukan undangan. Hal ini bergantung dengan kebijakan tiap-tiap orang yang menjalankan server. Pengguna bisa menjalankan server sendiri juga.

Baca juga: Drama PHK 3.700 Karyawan Twitter, Langsung Dilarang ke Kantor dan Ditendang dari Slack

Contohnya, ada salah satu server bernama "Mastodon.social", yang dioperasikan oleh organisasi nirlaba yang membekingi Mastodon.

Namun, server ini saat ini tidak menerima pengguna baru lagi. Contoh nama server lainnya adalah Mstnd.social, Mastodon.Art, Toot.community, Scholar.social, dan lainnya.

Nantinya, server yang dipilih bakal menjadi rumah bagi akun, profil, dan timeline pengguna. Meski begitu, pengguna tetap bisa berinteraksi dengan seluruh server yang ada di Mastodon seperti di jejaring sosial biasanya.

Tiap-tiap pengguna bakal memiliki nama akun (username) mirip seperti alamat e-mail. Username bakal menyertakan nama pilihan sekaligus nama server tempat pengguna mendaftar.

Misalnya, username "janedoe@mastodon.social". Ini menandakan bahwa pemilik akun tersebut bernama janedoe, yang mendaftarkan lewat server Mastodon.social.

Mastodon juga hadir gratis dan bebas iklan. Mastodon sebagian besar didanai berdasarkan urunan dari orang-orang yang menggunakannya, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The New York Times, Selasa (8/11/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com