KOMPAS.com - Ambisi Google membesarkan ekosistem cloud gaming kini pupus. Sesuai dengan pengumuman pada September 2022 lalu, Google kini resmi menutup layanan cloud gaming Stadia.
Google Stadia ditutup per 18 Januari 2023 waktu Amerika Serikat atau 19 Januari 2023 waktu Indonesia.
Dengan ditutupnya layanan ini, pengguna otomatis tak bisa lagi menikmati dan memainkan game secara streaming via internet lewat platform atau aplikasi Stadia. Hal ini juga diumumkan oleh akun Twitter resmi Stadia.
"Kepada para pemain dan mitra kami, tim kami, komunitas, dan penggemar, terima kasih untuk semuanya. Mulai pukul 23:59 PT hari ini, kami keluar dari cloud," tulis Stadia.
To our players and partners, our team, community and fans: thank you, for everything.
As of 11:59pm PT today, we're signing off from the cloud. Y'all be good to each other, and stay safe out there.
?? ???? pic.twitter.com/aCr0gW8IQq
— Stadia ?????? (@GoogleStadia) January 18, 2023
Dalam keterangan resmi di halaman Stadia Help, Google mengeklaim pihaknya telah melakukan proses pengembalian dana (refund) kepada para pelanggan sejak 9 November 2022 lalu, dan proses refund disebut masih berlangsung hingga hari ini, Kamis (19/1/2023)
Baca juga: Ramai Game “Kasir-kasiran” Supermarket Cashier Simulator, Begini Cara Mainnya
Stadia sendiri diluncurkan pada Maret 2019 lalu dalam ajang Game Developer Conference (GDC), dan diramalkan bakal membawa "cara baru dalam bermain game". Namun, ambisi Google ini tak berjalan lancar dan hanya bertahan tiga tahun.
Pada saat pengumuman penutupan layanan September lalu, Vice President and General Manager Stadia, Phil Harrison, mengatakan bahwa layanan ini terpaksa harus ditutup karena kurang diminati oleh pengguna.
"Meski Stadia dibekali dengan teknologi mumpuni, layanan gaming tersebut ternyata belum mampu menggaet jumlah pengguna yang kami harapkan. Sehingga, kami memutuskan untuk mulai menghentikan layanan tersebut," ujar Phil kala itu.
Setelah layanan berhenti, Phil menjelaskan bahwa beragam teknologi yang berkaitan dengan Stadia nantinya bakal bisa dipakai untuk mengembangkan layanan Google lainnya supaya tidak mubazir.
“Kami melihat peluang yang cukup baik untuk menerapkan teknologi Stadia di sejumlah layanan Google lain macam YouTube, Google Play, hingga segmen Augmented Reality (AR) kami," jelas Phil.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.