Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Turis Australia Buru-buru Tinggalkan Bali Setelah Temukan AirTag di Tas Mereka

Kompas.com - Diperbarui 01/04/2023, 09:15 WIB

KOMPAS.com - Dua turis asal Australia yang tengah berlibur ke Bali buru-buru membatalkan liburan mereka dan pulang ke negara asalnya setelah menemukan perangkat AirTag di dalam tas mereka.

AirTag merupakan perangkat kecil bikinan Apple yang dapat disematkan ke berbagai macam benda, mulai dari kunci, dompet, hingga ponsel.

Fungsi perangkat ini dijadikan sebagai alat penanda dan pelacakan ketika sebuah benda hilang. Namun, acap kali AirTag juga dipakai untuk menguntit seseorang.

AirTag itulah yang ditemukan dalam tas yang dibawa Emily Sinclair dan Jane. Keduanya baru menyadari ada AirTag di tas yang dibawa saat berada di pantai Amed. Mereka mendengar bunyi aneh yang keluar di salah satu tas.

Baca juga: AirTag dengan Baterai “Made Indonesia” Bikin Turis Australia Kabur dari Bali

Ketika diselidiki, terdapat AirTag di bagian saku tas depan milik Jane. Saku tas itu bisa diakses dengan mudah oleh siapa saja, bukan saku tas yang bisa dikunci/diritsleting. Menurut pengakuan mereka, Sinclair dan Jane tidak memiliki perangkat Apple, apalagi AirTag.

Setelah menyadari adanya AirTag, mereka langsung mencopot baterai perangkat untuk mematikan alat pelacakan, dan menghindari kejahatan yang tidak diinginkan.

ilustrasi Pulau BaliShutterstock ilustrasi Pulau Bali

Seperti yang disebut di atas, AirTag dipasangi alarm yang bisa mengeluarkan bunyi untuk melacak benda yang hilang. Cara melacak AirTag bisa diakses menggunakan aplikasi “Find My” yang tersedia untuk perangkat iOS.

Melihat kejanggalan tersebut, Sinclair menduga bahwa praktik tersebut ditujukan untuk menguntit keberadaan mereka. Sinclair juga meyakini AirTag tersebut diletakkan oleh seseorang saat mereka berada di bandara kedatangan.

Baca juga: 5 Fungsi Airtag yang Bikin Turis Australia Batal Liburan di Bali

“Kami langsung mengeluarkan baterai dan ternyata di baterainya ada tulisan buatan Indonesia. Kami meyakini bahwa (AirTag) itu diletakkan ke dalam tas Jane di bandara kedatangan (Bali),” jelas Sinclair.

“Kami berdua adalah turis yang sangat berpengalaman, berhati-hati, dan tidak pernah mengalami hal ini sebelumnya. Kami tidak pernah meninggalkan tas kami (yang bergaya backpacking) dan tas depan kami terkunci,” lanjutnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber 7News
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com