Guna meminimalkan risiko pencurian dan penyalahgunaan data, Anda wajib mengganti password e-mail dan aplikasi secara berkala.
Dengan menerapkan hal tersebut, keamanan data pribadi Anda yang tersimpan di dalam e-mail ataupun aplikasi menjadi lebih terjamin.
Jangan lupa selalu mencatat password e-mail terbaru setiap kali selesai menggantinya. Agar tak lupa, catatlah password tersebut di buku agenda khusus atau fitur Notes pada smartphone.
Hal tersebut juga berlaku pada PIN mobile banking. Ganti secara berkala untuk menghindari penipuan daring.
Untuk menghindari serangan phishing yang dapat menyebabkan data pribadi tercuri, Anda jangan mudah tergoda untuk mengeklik tautan-tautan yang dirasa mencurigakan.
Baca juga: Siapkan Tim Teknis Siaga, IndiHome Jamin Layanan Tetap Optimal Sepanjang Libur Lebaran
Biasanya, tautan tersebut dikirim melalui e-mail atau pesan WhatsApp oleh pihak yang mengatasnamakan penyedia layanan. Saat Anda mengeklik tautan itu, pelaku kejahatan digital bisa mengakses data pribadi Anda untuk menguras rekening atau kejahatan digital lain.
Selain itu, jangan pula menginstal aplikasi mencurigakan. Umumnya, aplikasi ini didapat dari sumber tidak resmi. Biasanya pula, aplikasi mencurigakan meminta izin untuk mengakses hal-hal yang tidak masuk akal, seperti akses pesan singkat, kamera, lokasi, galeri, dan kontak.
Bahkan, aplikasi mencurigakan bisa mengambil alih kendali smartphone Anda untuk tindak kejahatan, seperti mengajukan pinjaman online dalam jumlah besar dengan data pribadi korban.
Oleh karena itu, jangan sembarang menginstal aplikasi yang tidak jelas dan mencurigakan.
Ada beragam modus penipuan daring. Salah satu yang kerap terjadi adalah penipuan mengatasnamakan perusahaan tertentu. Contohnya, aksi penipuan mengatasnamakan IndiHome berkedok layanan customer service.
Modus tersebut dilakukan dengan cara meminta customer melakukan transaksi sejumlah uang melalui nomor rekening pribadi untuk membuka blokir atau tagihan layanan internet yang menunggak.
Adapun tindak penipuan kepada korban itu ditengarai memanfaatkan calling machine otomatis untuk secara langsung mengarahkan pelanggan berbicara kepada customer service palsu dengan menekan angka 9 atau 1 di telepon.
Kemudian, pelaku akan menyampaikan bahwa nomor pelanggan telah disalahgunakan sehingga terjadi tunggakan yang harus diselesaikan. Jika tunggakan tidak dibayar, pelaku yang menyamar customer service palsu menginformasikan kepada pelanggan bahwa kasus penyalahgunaan akan diteruskan kepada pihak yang berwenang.
Jika tidak awas, pelanggan akan bersedia membayar tunggakan seperti yang diminta customer service palsu ke nomor rekening pribadi pelaku.
Untuk menghindari penipuan tersebut, Anda harus selalu menaruh curiga bila ada pihak yang menghubungi dengan mengatasnamakan IndiHome atau Telkom. Hindari pula melakukan kegiatan transaksi apa pun yang ditujukan ke nomor rekening pribadi.
Baca juga: Enggak Pakai Ribet, Berikut 5 Hal yang Perlu Disiapkan Sebelum Libur Lebaran Bareng Keluarga
Selain melalui telepon, ada pula modus penipuan melalui pesan WhatsApp yang berisi file APK. Oleh karena itu, bila ada hal yang mencurigakan, Anda dapat mengonfirmasinya ke medsos IndiHome lewat Instagram @IndiHomecare atau layanan bantuan IndiHome di tautan ini.
Untuk mengadukan berbagai aksi penipuan, Anda dapat menyampaikannya lewat Twitter IndiHome yakni @indihomecare.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.