"Ini adalah masa depan 'Overwatch'. Masa di mana kami akan terus berkreasi dan berinovasi terkait aspek-aspek yang membuat game ini hebat, bagi pemain yang menikmatinya saat ini," pungkasnya.
Diwartakan sebelumnya, "Overwatch 2" menjadi game dengan rating terburuk di Steam. Melihat situs data Steam250, "Overwatch 2" menempati posisi pertama sebagai game terburuk di Steam, dengan skor agregat 0,95 dari pengguna.
Adapun skor ini diperoleh dari algoritma Steam250 yang menghitung total ulasan game tersebut secara keseluruhan, dan total ulasan yang bernada positif.
Kemudian untuk ulasan, "Overwatch 2" telah diulas sebanyak 155.393 kali di Steam. Dari ratusan ribu ulasan tersebut, hanya 9 persen di antaranya bernada positif.
Artinya, terdapat sekitar 13.985 ulasan yang memberi nilai positif untuk game ini, sedangkan sisanya memberi penilaian yang buruk.
Salah satu pengguna Steam dengan handle BraySC menjelaskan bahwa "Overwatch 2" memiliki model bisnis yang buruk, karena gamers harus mengeluarkan banyak uang untuk membeli berbagai item dalam game, seperti skin karakter.
Di sisi lain, pengguna bernama Ornge mengkritik keputusan Blizzard Entertainment, untuk membatalkan produksi mode PvE yang ambisius, padahal mode tersebut menjadi alasan mengapa "Overwatch 2" dibuat.
Terdapat pula ulasan negatif yang sebenarnya tidak berhubungan dengan "Overwatch 2", misalnya soal akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft, dan masalah pelecehan seksual di perusahaan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.