Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Menyiksa" Konsol Windows Lenovo Legion Go dengan 5 Game Berat, Ini Hasilnya

Kompas.com - 24/11/2023, 19:15 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Konsol genggam berbasis Windows Lenovo Legion Go, sudah bisa dipesan di Indonesia sejak 8 November lalu. Konsol handheld ini dibanderol dengan harga Rp 13,5 juta di Tanah Air.

Konsol berbasis sistem operasi Windows 11 ini diotaki prosesor AMD Ryzen Z1 Extreme. Prosesor tersebut memiliki kecepatan clock dasar 3,30 GHz dan kecepatan clock boost mencapai 5,10 GHz.

Chip tersebut dipadankan dengan RAM 16 GB (LPDDR5X) dengan kecepatan hingga 7.500 MHz dan media penyimpanan (storage) SSD 512 GB (PCIe 4.0, NVMe M.2 2242). Storage bisa diperluas menggunakan kartu microSD hingga 2 TB.

KompasTekno pun mendapat kesempatan menguji Lenovo Legion Go. Kami menjajal kebolehan konsol genggam ini dengan memainkan lima game berat. Kami melakukan pengujian pada pengaturan grafik rata kanan alias paling baik.

Hal ini dilakukan untuk melihat apakah konsol handheld tersebut bisa bermain kelima game yang diuji dengan frame rate (fps) yang tinggi, sambil mempertahankan kualitas visual yang ciamik.

Metode pengujian

Pengujian kami lakukan dalam tiga mode termal (Thermal Mode), yakni "Quiet" (8 Watt), "Balance" (15 Watt), dan "Performance" (20 Watt).

Makin tinggi output Watt, makin tinggi pula performa yang akan dihasilkan Legion Go. Kendati begitu, kipas akan menjadi lebih bising, sedangkan perangkat menjadi lebih panas.

Selain mode tersebut, kami juga menguji tiga "OS Power Mode" yang dibagi menjadi "Performance", "Balanced", dan "Efficiency".

Mengutip situs berita XDA Developers, OS Power Mode yang lebih tinggi membuat perangkat  lebih boros daya dan membuat kipas bising, tetapi frame rate game bakal meningkat.

Kami juga mengaktifkan mode "Full Fan Speed" ketika benchmark Legion Go dengan konfigurasi Thermal Mode Performance dan OS Power Mode Performance.

Alasannya, kedua mode ini memang dikhususkan untuk gaming berat, sehingga kipas dengan kecepatan penuh tentu meningkatkan performa.

Pengujian juga dilakukan dengan kondisi Legion Go sedang diisi dayanya, dan ketika sedang tidak dicas. Hasil frame rate ditampilkan oleh aplikasi bawaan dari Legion Go, Legion Space dan Steam.

Lantas, bagaimana performa Lenovo Legion Go dalam menjalankan game berat? Berikut ini hasil pengujian KompasTekno.

Lies of P lancar jaya

Lies of P bisa mendapatkan sekitar 68 fps di Lenovo Legion Go. Hal ini diperoleh dengan pengaturan grafik Best, Thermal Mode Balance dan OS Power Mode Balanced (tanpa Full Fan Speed)KOMPAS.com/Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy Lies of P bisa mendapatkan sekitar 68 fps di Lenovo Legion Go. Hal ini diperoleh dengan pengaturan grafik Best, Thermal Mode Balance dan OS Power Mode Balanced (tanpa Full Fan Speed)
Pertama, kami mencoba game Lies of P besutan Neowiz, yang mendapatkan nominasi sebagai Role-Playing Game (RPG) terbaik di acara penghargaan prestisius The Game Awards 2023.

Berdasarkan pengujian kami, Lies of P dalam pengaturan grafik terbaik alias "Best" mendapatkan 54 fps.

Jumlah fps ini diperoleh dengan pengaturan Thermal Mode Performance, OS Power Mode Performance, Full Fan Speed, refresh rate 144 Hz, resolusi 1.280 x 800 piksel, dan kondisi tidak dicas.

Dalam kondisi sedang diisi dayanya, frame rate tersebut meningkat menjadi 65 fps secara konsisten. Game terasa sangat nyaman untuk dimainkan, termasuk ketika melawan boss musuh yang besar.

Kami menggunakan resolusi yang lebih rendah karena Legion Go tidak kuat menjalankan Lies of P dengan resolusi 2.560 x 1.600 piksel, bahkan dalam pengaturan grafik "Low". Jumlah frame rate yang diterima mentok di 19 fps sehingga tidak nyaman dimainkan.

Beralih ke Thermal Mode Balance dan OS Power Mode Balanced (tanpa Full Fan Speed), Legion Go mendapatkan 38 fps ketika tidak dicas, dan 68 fps ketika dicas.

Baik Performance maupun Balance menawarkan performa yang nyaman. Hal yang sama tidak berlaku untuk pengaturan Thermal Mode Quiet dan OS Power Mode Efficiency (tanpa Full Fan Speed). Lies of P berjalan dengan 18 fps ketika tidak dicas dan 21 fps ketika dicas.

Baca juga: Unboxing dan Menjajal Main Game di Legion Go, Konsol Handheld Pertama Lenovo

Counter-Strike 2 bisa dimainkan, tapi ada masalah

Selanjutnya, kami menjajal game shooter bikinan Valve yang meluncur September 2023 lalu, yakni Counter-Strike 2 (CS2).

Pertama, kami mencoba Thermal Mode Performance, OS Power Mode Performance, Full Fan Speed, refresh rate 144 Hz, resolusi 2.560 x 1.600 piksel, dan grafik "Very High".

Akan tetapi, di sini kami mengalami masalah karena layar Counter-Strike 2 "terbelah" menjadi dua. Layar kiri menampilkan permainan CS2, sedangkan layar kanan berwarna hitam.

Layar Lenovo Legion Go terbelah menjadi dua ketika memainkan Counter-Strike 2 dalam resolusi 2.560 x 1.600 pikselKOMPAS.com/Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy Layar Lenovo Legion Go terbelah menjadi dua ketika memainkan Counter-Strike 2 dalam resolusi 2.560 x 1.600 piksel
Masalah ini bisa jadi datang dari CS2 sendiri, karena kami mencoba game lain dan tidak menemukan masalah yang sama. Kami pun berhasil memperbaikinya setelah mengubah resolusi menjadi 1.280 x 800 piksel.

Dengan pengaturan tadi tetapi dengan resolusi yang lebih kecil, CS2 konsisten mendapat 62 fps saat tidak dicas dan 67 fps saat dicas. Frame rate ini bisa dibilang baik karena konsisten. Kendati begitu, CS2 tidak bisa memanfaatkan refresh rate 144 Hz yang ada di Legion Go.

Pengujian main game Counter-Strike 2 di Lenovo Legion. Game mendapatkan 67 fps dalam konfigurasi Performance, full fan speed, dan resolusi 1.280 x 800 pikselKOMPAS.com/Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy Pengujian main game Counter-Strike 2 di Lenovo Legion. Game mendapatkan 67 fps dalam konfigurasi Performance, full fan speed, dan resolusi 1.280 x 800 piksel
Beralih ke kombinasi mode Balance, CS2 bisa dijalankan dengan 47 fps saat tidak diisi dayanya dan 51 fps ketika diisi.

Untuk kombinasi mode Quiet, penerus Counter-Strike: Global Offensive ini cuma dapat dimainkan pada 17 fps saat dicas dan 14 fps saat tidak dicas. Jadi, tentunya mode ini kurang ideal digunakan jika ingin gaming berat.

Control sentuh 56 fps

Kami juga mencoba game Control yang digarap oleh Remedy Entertainment. Seperti kedua game sebelumnya, resolusi 2.560 x 1.600 piksel tampaknya cukup bermasalah karena Control hanya mentok di sekitar 24 fps saja dalam mode Performance.

Ketika diturunkan menjadi 1.280 x 800 piksel, kemudian dimainkan dalam mode Thermal Mode Performance, OS Power Mode Performance, refresh rate 144 Hz, Full Fan Speed, dan pengaturan grafik rata kanan "High", Control mendapat sekitar 53 fps hingga 56 fps saat dicas dan 50 fps saat tidak dicas.

Baca juga: Konsol Game Windows Lenovo Legion Go Punya FPS Mode, Sulap Controller Jadi Mouse

Control mendapatkan sekitar 53 fps hingga 56 fps di Lenovo Legion Go dengan pengaturan grafik rata kanan dan mode PerformanceKOMPAS.com/Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy Control mendapatkan sekitar 53 fps hingga 56 fps di Lenovo Legion Go dengan pengaturan grafik rata kanan dan mode Performance
Permainan terasa mulus dan tidak mengalami frame drop alias patah-patah baik saat dicas maupun tidak. Ini merupakan kabar baik karena Control sendiri merupakan salah satu game yang cukup berat dan cenderung "menyiksa" unit pengolah grafis (GPU).

Untuk mode Thermal Mode Balance dan OS Power Mode Balanced (tanpa Full Fan Speed), konsol genggam ini tercatat memperoleh 37 fps ketika dicas dan 36 fps ketika tidak dicas.

Di sisi lain, mode Quiet hanya bisa menjalankan Control pada 17 fps baik saat dicas maupun tidak.

Shadow of the Tomb Raider libas 60 fps

Shadow of the Tomb Raider di Lenovo Legion Go mendapatkan sekitar 61 fps dengan pengaturan grafik rata kanan dan dalam mode PerformanceKOMPAS.com/Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy Shadow of the Tomb Raider di Lenovo Legion Go mendapatkan sekitar 61 fps dengan pengaturan grafik rata kanan dan dalam mode Performance
Lenovo Legion Go mampu melibas game Shadow of the Tomb Raider dengan grafik "Highest" pada 60 fps (dicas), jika pengguna memanfaatkan kombinasi mode Performance yang sudah dijelaskan sebelumnya ditambah resolusi 1.280 x 800 piksel.

Dalam kondisi tidak dicas frame rate menurun menjadi sekitar 47 fps, tetapi masih sangat nyaman untuk dimainkan misalnya ketika sedang bertarung dengan musuh.

Lagi-lagi, resolusi 2.560 x 1.600 piksel terbilang tidak ideal karena game tersebut hanya memperoleh sekitar 15 hingga 24 fps dalam pengaturan grafik Low. Performa yang patah-patah sangat menggangu ketika kami menelusuri reruntuhan yang penuh dengan jebakan.

Bila dibandingkan dengan mode Performance, frame rate mode Balance mengalami penurunan menjadi sekitar 34 fps hingga 37 fps saat dicas, dan sekitar 31 fps hingga 36 fps saat tidak dicas. Frame rate masih terbilang aman karena konsisten alias tidak menurun.

Sementara itu, mode Quiet hanya menawarkan 17 fps saat dicas dan 15 fps saat tidak diisi dayanya.

Genshin Impact lancar dalam resolusi tinggi

Pengujian main game Genshin Impact di Lenovo Legion Go. Game mendapatkan 60 fps pada mode Performance, grafik rata kanan, dan resolusi 2.500 x 1.600 pikselKOMPAS.com/Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy Pengujian main game Genshin Impact di Lenovo Legion Go. Game mendapatkan 60 fps pada mode Performance, grafik rata kanan, dan resolusi 2.500 x 1.600 piksel
Genshin Impact menjadi satu-satunya game dalam pengujian kami yang lancar dimainkan dalam resolusi 2.560 x 1.600 piksel. Performa dalam resolusi tersebut dan resolusi yang lebih rendah kurang lebih sama, karena frame rate game dipatok pada 30 fps atau 60 fps.

Dalam mode termal Performance, OS Power Mode Performance, refresh rate 144 Hz, dan Full Fan Speed, game bikinan Hoyoverse ini bisa dijalankan dengan frame rate 60 fps dalam pengaturan grafik rata kanan (High). Jumlah frame rate sama baik ketika dicas maupun tidak.

Saat menggunakan kombinasi konfigurasi Balance, frame rate ketika Legion Go dicas tetap konsisten 60 fps, sedangkan ketika tidak dicas menurun menjadi 57 fps.

Kami tidak bisa merasakan selisih 3 fps tersebut, karena game terasa tetap lancar termasuk saat melawan "Weekly Boss".

Perbedaan yang signifikan baru terasa ketika mengaktifkan Quiet Mode. Sebab, Genshin Impact mendapatkan sekitar 15 fps hingga 17 fps ketika dicas atau tidak dicas.

Game terasa kurang layak dimainkan, karena pergerakan dan combat menjadi elemen yang penting, misalnya ketika bertukar dari satu karakter ke karakter lain untuk melancarkan kombo elemen.

Baca juga: Konsol Game Windows Lenovo Legion Go Sudah Bisa Dipesan di Indonesia, Ini Harganya

Impresi bermain game berat pakai Lenovo Legion Go

Bermain game Counter-Strike 2 dengan Lenovo Legion Go. Kami menggunakan FPS Mode untuk menggantikan mouse.KOMPAS.com/Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy Bermain game Counter-Strike 2 dengan Lenovo Legion Go. Kami menggunakan FPS Mode untuk menggantikan mouse.
Konsol game Windows Lenovo Legion Go ini memiliki dimensi 40,7 mm x 298,83 mm x 131 mm dengan bobot 854 gram (termasuk controller).

Saat memegang dan bermain konsol Legion Go untuk kebutuhan benchmark, bagian tangan, leher, dan pundak kami mulai terasa pegal setelah bermain kurang lebih 20 menit.

Jadi, meskipun konsol Legion Go sejatinya merupakan konsol genggam, kami lebih senang memainkannya di meja, sehingga arah pandang mata melihat ke bawah.

Kami rutin juga memainkan Legion Go di tempat tidur, dan saat tangan kami lelah, kami menaruh konsol tersebut untuk sementara waktu.

Selain itu, kami kerap melepaskan kedua controller Legion Go untuk memainkannya ala Nintendo Switch. Ini menjadi solusi yang baik bagi pengguna yang tak ingin berlama-lama mengangkat perangkat berbobot 854 gram itu.

Catatannya, pemain harus membiasakan diri menggunakan kedua controller yang dilepas, karena rasanya seperti memakai dua remot saat menonton televisi.

Ketika bermain game, kebisingan kipas Lenovo Legion Go mencapai 39 desibel atau setara suara bisikan. Saat kipasnya dinyalakan, kebisingan ini meningkat menjadi 45 desibel atau seperti ketika ada di ruangan sunyi dengan sedikit suara. Pengukuran ini kami lakukan menggunakan aplikasi Sound Meter.

Baca juga: 6 Jam Mencoba Coral Island, Game Simulasi ala Harvest Moon Buatan Indonesia

Masih soal suara, audio yang dikeluarkan speaker atas Legion Go tidak terlalu nyaring walaupun dalam volume maksimum, sehingga tidak menyakiti telinga.

Suara ini bisa disaingi oleh suara kipas ketika memakai mode Performance dan Full Fan Speed. Solusinya, pengguna bermain game dengan headphone untuk menutupi suara kipas tersebut.

Menyoal suhu, distribusi panas Legion Go terletak pada bagian layar dan bagian belakang punggung konsol. Kedua controller yang kami pegang tidak terasa panas.

Karena distribusi panas terletak pada bagian punggung, pengguna sebaiknya jangan memangku atau menaruh Legion Go di bagian paha saat gaming.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com